Tekno

Permudah Nelayan Tangkap Ikan, KKP RI Perbarui Aplikasi Laut Nusantara

Sabtu, 27 Maret 2021 - 10:32 | 44.40k
Aplikasi Laut Nusantara yang sudah ada di PlayStore. (FOTO: tangkapan layar PlayStore)
Aplikasi Laut Nusantara yang sudah ada di PlayStore. (FOTO: tangkapan layar PlayStore)

TIMESINDONESIA, JAKARTALaut Nusantara adalah sebuah inovasi teknologi penangkapan ikan dalam bentuk aplikasi berbasis android. Saat ini aplikasi tersebut terus dikembangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KKP RI).

Pengembangan melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) ini agar aplikasi tersebut semakin besar manfaatnya bagi nelayan Indonesia.

Hadirnya aplikasi ini ditujukan sebagai motor penggerak transformasi budaya nelayan dari "mencari ikan" menjadi "menangkap ikan" melalui pemanfaatan teknologi informasi.

Wahyu-Trenggono.jpgMenteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada kunjungan kerjanya di Kampung Nelayan Maju, Desa Suak Gual, Belitung. (FOTO: Instagram SWTrenggono) 

Hanya dalam satu genggaman aplikasi, nelayan bisa merencanakan penangkapan ikan dengan lebih baik, mulai menentukan mandiri lokasi penangkapan ikan terdekat, estimasi kebutuhan BBM, dan estimasi harga jual, dengan tetap mempertimbangkan kondisi cuaca dan gelombang saat bekerja di laut.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada kunjungan kerjanya di Kampung Nelayan Maju, Desa Suak Gual, Belitung, Jumat (26/03/2021) kemarin.

"Ya nelayan diajarin. Ada Pak Bupati. Pak Kades sudah tahu belum ada aplikasi Laut Nusantara? Ya harus tahu," ucap Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/03/2021).

Kepala Pusat Riset Kelautan BRSDM I Nyoman Radiarta mengatakan, Ini mengombinasikan data-data satelit. Data-data observasi dan pemodelan kita padukan semua jadi ini real time dan setiap hari datanya diperbarui.

Wahyu-Trenggono-2.jpgKepala Pusat Riset Kelautan BRSDM I Nyoman Radiarta saat menunjukkan aplikasi terbaru Laut Nusantara ke Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di Kampung Nelayan Maju, Desa Suak Gual, Belitung. (FOTO: Instagram SWTrenggono) 

Saat ini, ungkap Nyoman, terdapat pengembangan berupa fitur baru yang mampu menunjukkan tiga jenis ikan dengan nilai ekonomis tinggi, yaitu yellow fin tuna, blue fin tuna, dan tuna albakore. Sebelumnya telah ada pada aplikasi Laut Nusantara yaitu ikan lemuru, tuna mata besar dan cakalang.

"Jadi aplikasi ini sudah versi kelima. Jadi kita mengombinasikan antara lokasi ikan secara nasional kemudian lokasi ikan secara spesies. Ada lemuru, ada  berbagai spesies tuna serta lokasi ikan secara nasional," kata Nyoman.

Dalam mengembangkan aplikasi ini, Balai Riset dan Observasi Laut BRSDM bersinergi dengan PT. XL Axiata Tbk. "Meskipun kita sudah kerja sama dengan XL Axiata, tapi semua platform bisa menggunakan aplikasi ini," lanjut Nyoman.

Hingga saat ini, Laut Nusantara telah diunduh 52 ribu pengguna dan disosialisasikan di 28 wilayah di Indonesia. Melalui kinerja Laut Nusantara dan inovasi pelayanan digital KKP RI lainnya, KKP RI juga telah memperoleh anugerah Keterbukaan Informasi Publik pada tahun 2020. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES