Peristiwa Internasional

Kapal Raksasa Kandas Menyumbat Terusan Suez, Sebanyak Ini Pasir Harus Digali

Sabtu, 27 Maret 2021 - 09:53 | 65.75k
Kapal kontainer raksasa Ever Given, salah satu kapal kontainer terbesar di dunia yang kandas di Terusan Suez, Mesir. (FOTO: Reuters)
Kapal kontainer raksasa Ever Given, salah satu kapal kontainer terbesar di dunia yang kandas di Terusan Suez, Mesir. (FOTO: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Butuh pengerukan pasir sampai 20.000 meter kubik (706.000 kaki kubik), atau kira-kira delapan kali ukuran kolam renang Olimpiade, untuk bisa menggeser kapal kontainer raksasa The Ever Given yang sampai kini menyumbat Terusan Suez agar bisa mengapung lagi.

Diketahui, kapal raksasa kontainer yang panjangnya hampir sama dengan tingginya Empire State Building itu sejak Selasa lalu kandas di kanal Mesir setelah terjebak dalam angin berkecepatan 40 knot dan badai pasir.

Posisinya melintang di antara tepian kanal. Dan akibat tersumbatnya Terusan Suez itu mempengaruhi harga minyak di dunia, karena ratusan kapal-kapal besar lainnya termasuk kapal tanker yang terjebak tidak bisa melewati terusan itu dalam mengirim minyak ke seluruh dunia.

Melibatkan dua kapal keruk, sembilan kapal tunda dan empat penggali di tepi kanal,  upaya penyelamatan The Ever Given terus dilakukan. Dilansir CNN, Otoritas Terusan Suez (SCA) mengatakan, kapal keruk yang bekerja keras berusaha menghilangkan pasir dan lumpur dari haluan kapal.

Kapal-kontainer-raksasa-Ever-Given-salah-satu-kapal-kontainer-terbesar-2.jpg

Dan mereka harus memindahkan pasir antara 15.000 hingga 20.000 meter kubik (530.000 hingga 706.000 kaki kubik) untuk mencapai kedalaman 12 hingga 16 meter ( 39 hingga 52 kaki) agar kapal mengapung.

Pakar perkapalan tetap prihatin dengan situasi tersebut, dengan seorang CEO dari sebuah perusahaan penyelamat mengatakan bahwa kapal itu macetnya kokoh.

"Untungnya, kapal dalam kondisi bagus, tidak rusak, jadi itu kondisi dasar yang penting," kata CEO Boskalis, Peter Berdowski kepada televisi Belanda, Kamis. "Tapi kesan pertama juga bahwa itu adalah batu yang kokoh," tambahnya.

Perusahaan saudara Boskalis, Smit Salvage, adalah salah satu perusahaan yang bekerja untuk membebaskan Ever Given itu.

"Selain kapal keruk yang sudah ada di lokasi, kapal keruk isap khusus sekarang bersama kapal dan akan segera mulai bekerja. Kapal keruk ini dapat memindahkan 2.000 meter kubik material setiap jam," pernyataan Manajer Teknis kapal Ever Given. Bernhard Schulte Shipmanagement.

SCA menambahkan bahwa mereka telah membahas opsi untuk memindahkan kapal, yang berukuran panjang 400 meter (1.312 kaki) dan lebar 59 meter (193 kaki) itu dengan mengeruk area di sekitarnya.

Pilot kanal senior di SCA mengatakan kepada CNN Rabu bahwa pengapungan kembali kapal besar itu secara teknis sangat sulit dan bisa memakan waktu berhari-hari.

Sebuah tim penyelamat ahli dari Dutch Smit Salvage dan Nippon Salvage Jepang, yang bekerja pada beberapa operasi profil tinggi di masa lalu, telah ditunjuk untuk membantu Otoritas Terusan Suez mengangkat kembali kapal tersebut, kata perusahaan charter Evergreen Marine dalam sebuah pernyataan.

Tetapi setiap hari yang berlalu harus dibayar dengan biaya tinggi bagi perusahaan dan negara yang perdagangannya terhambat oleh kemacetan di Terusan Suez itu. Sekitar 12 persen dari volume perdagangan dunia melewati Terusan Suez, dan biasanya menangani kargo sekitar $10 miliar per hari.

Lebih dari 18.800 kapal dengan tonase bersih 1,17 miliar ton melewati kanal selama tahun 2020. Itu rata-rata 51,5 kapal per hari.Menurut seorang pilot senior kanal di SCA, kini setidaknya 160 kapal yang membawa bahan bakar dan kargo vital sedang menunggu untuk melewati jalur air yang diblokir itu.

Dari International Chamber of Shipping disebutkan, beberapa kapal memutuskan mengalihkan perjalanan mereka di sekitar Cape Horn untuk menghindari penyumbatan Terusan Suez, tetapi mereka menghadapi tambahan 3.800 mil dan waktu berlayar tambahan hingga 12 hari.

Marine Traffic dan perusahaan intelijen data Kpler juga menyatakan setidaknya 10 kapal, termasuk kapal tanker minyak dan LNG serta kapal kontainer, telah dialihkan dari kanal.

"Sekarang sudah ada beberapa kapal melewati rute dari Mediterania ke kanal dan sekarang menuju ke selatan. Ini adalah waktu yang tepat untuk membuat keputusan itu," kata Lars Jensen, kepala Laut. Intelligence Consulting, sebuah firma yang memberikan konsultasi pada industri perkapalan.

"Jadi untuk saat ini kelihatannya kapal-kapal yang mengantri di kanal, tinggal menyilangkan jari dan berharap ini bisa diselesaikan," tambahnya.

Situasi di Terusan Suez yang tersumbat kapal kontaner raksasa The Ever Given itu diperkirakan akan memburuk selama akhir pekan di mana total lebih 300 kapal ikut terjebak karenanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES