Peristiwa Internasional

Kereta Api Disodok Kereta Api di Mesir, 32 Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 27 Maret 2021 - 06:58 | 25.90k
Orang-orang memeriksa rangkaian KA yang berserakan keluar dari relnya setelah diseruduk sesama KA dari belakang di dekat kota Sohag, Mesir tengah. (FOTO: Reuters)
Orang-orang memeriksa rangkaian KA yang berserakan keluar dari relnya setelah diseruduk sesama KA dari belakang di dekat kota Sohag, Mesir tengah. (FOTO: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTAkereta api diseruduk sesama kereta api di Mesir, Jumat (26/3/2021) waktu setempat. Kecelakaan ini menyebabkan 32 orang meninggal dunia dan 165 orang lainnya terluka.

Diduga ada seseorang yang mengaktifkan rem darurat sehingga rangkaian kereta terhenti. Kemudian dari arah belakang rangkaian kereta api lainnya tak mampu untuk menghentikan lajunya secara mendadak, sehingga menabraknya.

Akibatnya gerbong kereta tergelincir, keluar dari relnya di atas saluran air. Bahkan beberapa di antaranya rusak parah, saat orang banyak melihatnya. "Beberapa orang korban luka  diterbangkan ke ibu kota Kairo untuk perawatan," kata para pejabat.

Dilansir Reuters, kejaksaan telah memerintahkan penyelidikan atas kecelakaan yang terjadi di dekat kota Tahta di sisi Sungai Nil, sekitar 365 km (230 mil) selatan Kairo itu.

Menteri Kesehatan Hala Zayed mengatakan 32 orang tewas, 165 orang luka-luka dan puluhan ambulans telah membawa korban ke rumah sakit setempat.

Mesir memiliki salah satu jaringan kereta api tertua dan terbesar di wilayah tersebut dan kecelakaan yang melibatkan korban sering terjadi. Orang Mesir telah lama mengeluh bahwa pemerintah berturut-turut gagal menegakkan perlindungan dasar.

Perdana Menteri,  Mostafa Madbouly mengakui jaringan kereta api negara itu sangat membutuhkan modernisasi.

Dalam bencana kereta api terburuk di negara itu pernah terjadi pada tahun 2002 ketika tujuh gerbong penumpang terbakar yang menyebabkan 360 orang meninggal dunia.

"Jaringan kereta api telah menyaksikan pengabaian selama beberapa dekade dan tidak ada pengembangan atau pemeliharaan hingga tingkat yang sangat berbahaya," kata Mostafa Madbouly ketika  menuju ke lokasi kecelakaan bersama beberapa menteri.

"Kami memiliki ribuan kilometer jalur rel, sistem kontrol dan manajemen yang bergantung pada tenaga kerja manual dan mobil yang sangat tua dan telah melewati masa layanannya selama bertahun-tahun," tambahnya.

Pemerintah telah menginvestasikan miliaran untuk memodernisasi jaringan kereta api tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tambahnya.

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi mengatakan mereka yang bertanggung jawab akan dihukum, meminta pemerintah untuk menggandakan kompensasi finansial normal untuk korban kecelakaan transportasi umum termasuk kereta api. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES