Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Kampus Mengajar, Bakti Mahasiswa untuk Negeri

Jumat, 26 Maret 2021 - 16:48 | 66.61k
Febti Ismiatun, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).
Febti Ismiatun, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang digawangi Menteri Nadhiem Anwar Makarim nampaknya benar-benar serius membumikan Merdeka Belajar di tingkat pendidikan tinggi. Merdeka Belajar merupakan implementasi pembelajaran baru bagi mahasiswa dengan diberikanya hak belajar selama tiga semester di luar program studi asalnya.

Baru-baru ini, program Kampus Mengajar menjadi program baru Kemdikbud setelah sukses merilis Kampus Mengajar Perintis pada tahun 2020 lalu. Program Kampus Mengajar diperuntukan bagi seluruh mahasiswa yang berstatus aktif di bawah naungan Dikti untuk turut membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Apalagi di masa pandemi, pendidikan di Indonesia memerlukan kontribusi mahasiswa untuk memulihkan kondisi pendidikan selama pandemi.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Program Kampus Mengajar juga merupakan bakti mahasiswa untuk negeri dimana mereka akan turun langsung dengan mengajar di sekolah-sekolah dasar di daerah tertinggal. Pemilihan daerah tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya bagaimana mahasiswa dapat membantu sekolah di daerah tertinggal untuk memanfaatkan IT dalam pembelajaran selama pandemi (online learning).

Nadiem menawarkan program Kampus Mengajar guna mengubah sebuah tantangan pendidikan menjadi harapan baru yang ahrus diwujudkan untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik. Kegiatan yang dilaksanakan selama 12 minggu atau 3 bulan di sekolah 3T juga mampu mengasah kepemimpinan mahasiswa dan mengetahui secara langsung persoalan dalam pendidikan khususnya sekolah dasar di daerah 3T.

Dari program yang dicanangkan pemerintah tersebut, tentu akan muncul kesempatan-kesempatan baru bagi semua pihak yang terlibat, khsususnya untuk mehasiswa. Dari program Kampus Mengajar, mahasiswa dapat meningkatkan kepekaan sosial terutama dalam menyelesaikan tantangan dalam pendidikan di sekolah dasar, menambah pengalaman yang sangat berharga bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja, khususnya untuk mahasiswa dari bidang keguruan dan pendidikan.

Kemudian dari program tersebut, mahasiswa juga dapat melakukan penelitian dengan mengamati fenomena atau masalah ada selama melaksanakan program Kampus Mengajar di daerah 3T. Dengan lolosnya mahasiswa untuk ikut serta dalam program tersebut, maka mereka akan mendapatkan lebih banyak teman di sekolah dari berbagai latar belakang pendidikan di kampus dan program studi asal.

Tentu hal ini akan menjadi bagian, pengalaman dan praktik baik dalam perjalanan pendidikan mahasiswa di jenjang sarjana. Menariknya lagi, program Kampus Mengajar memang tidak hanya diperuntukan untuk mahasiswa calon pendidik, namun terbuka juga untuk mahasiswa dari semua program studi.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Perlu diketahui bahwa program Kampus Mengajar ini merupakan salah satu program pemerintah untuk mendukung Kampus Merdeka – Merdeka Belajar. Dari program tersebut, mahasiswa akan diberikan reward atas kontribusi mereka tidak hanya dalam bentuk insentif mengajar dari pemerintah namun juga konversi nilai untuk mata kuliah yang ada relevansinya dengan program Kampus Mengajar. Tentu hal ini akan menambah semangat mahasiswa dengan sebuah apresiasi atas kerja keras mahasiswa terjun mengajar di sekolah daerah tertinggal.

Program Kampus Mengajar tahun ini juga mengalami banyak kemajuan atas praktik baik dari Kampus Mengajar Perintis tahun lalu, yakni adanya koordinasi yang terencana antara Kemdikbud dengan Diknas diberbagai sekolah tempat program Kampus Mengajar dilaksanakan.

Selain itu, kontribusi dari LPDP Kementerian Keuangan menjadi dukungan yang sangat besar bagi kelancaran program baru tersebut. Tentunya program Kampus Mengajar yang sudah mulai diterapkan ini harus tetap mematuhi standar protokol kesehatan dengan tetap mematuhi 3M agar tidak menjadi pusat penyebaran virus Covid-19 baru. 

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Febti Ismiatun, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES