Peristiwa Internasional

Lalu Lintas Senilai Rp138 Triliun Per hari di Terusan Suez Terhenti

Jumat, 26 Maret 2021 - 08:50 | 59.82k
Sampai Jumat pagi, berbagai upaya masih terus dilakukan untuk membebaskan kapal kontainer raksasa Ever Given yang telah menyumbat kanal Terusan Suez. Ketua Otoritas Terusan Suez, Osama Rabie terus memantau situasinya. (FOTO: Al Jazeera/Reuters)
Sampai Jumat pagi, berbagai upaya masih terus dilakukan untuk membebaskan kapal kontainer raksasa Ever Given yang telah menyumbat kanal Terusan Suez. Ketua Otoritas Terusan Suez, Osama Rabie terus memantau situasinya. (FOTO: Al Jazeera/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTALalu lintas kapal senilai $ 9,6 miliar per-hari atau sekitar Rp 138 triliun di Terusan Suez terhenti, karena sampai sekarang belum ada kemajuan penanganan kapal peti kemas raksasa peti kemas MV Ever Given yang sedang di-grounded.

Dilansir Bloomberg, Kamis (25/3/2021), angka tersebut didasarkan pada penilaian oleh Lloyd's List yang menunjukkan lalu lintas ke arah barat bernilai sekitar US$5,1 miliar per hari dan lalu lintas ke arah timur sekitar US$4,5 miliar. Namun, angka itu adalah perhitungan kasar.

Otoritas Terusan Suez Mesir (SCA), seperti dilansir Al Jazeera mengatakan, pihaknya untuk sementara menangguhkan navigasi melalui salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia sampai kapal peti kemas yang di-grounded MV Ever Given diapungkan kembali.

Permukaan air di Terusan Suez sempat surut, sehingga pada hari Kamis upaya menggeser kapal raksasa yang menyumbat Terusan Suez itu tidak menunjukkan kemajuan berarti.

Terusan Suez adalah arteri perdagangan dunia. Kanal yang menghubungkan Mediterania dengan Laut Merah, dan menyediakan jalan bagi kapal-kapal untuk melintas antara Asia dan Timur Tengah serta Eropa. 

Kalau melawati Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika, sebagai alternatif utama, maka akan memakan waktu lebih lama.

Mesir telah membuka kembali saluran lama kanal itu untuk mengalihkan beberapa lalu lintas sampai kapal yang mendarat dapat bergerak lagi. Penyumbatan terusan tersebut membuat harga minyak naik di pasar internasional.

Sekitar 12 persen perdagangan dunia melewati Terusan Suez, yang menghubungkan Mediterania ke Laut Merah dan menyediakan jalur laut terpendek antara Asia dan Eropa.

Kini dari kedua arah Terusan Suez ditutup setelah menimbulkan kamacetan, salah satu kemacetan pengiriman terburuk yang terlihat dalam beberapa tahun.

Sampai Jumat pagi, berbagai upaya terus dilakukan. Mungkin membutuhkan waktu sampai berminggu-minggu untuk membebaskan kapal raksasa itu.

SCA juga  mengatakan delapan kapal tunda sedang bekerja untuk memindahkan kapal yang terjebak secara diagonal melintasi bentangan selatan kanal Terusan Suez satu jalur pada Selasa pagi setelah diterjang angin kencang dan badai debu.

Lawrence Brennan, seorang profesor kelautan dan hukum maritim internasional di Universitas Fordham mengatakan, kerusakan fisik pada kapal bisa menyebabkan penyumbatan kanal dalam jangka panjang.

"Pemilik kapal harus menilai, apakah ada kerusakan lebih lanjut. Foto-foto kemarin menunjukkan kapal kandas keras dan buritannya mengapung. Dan itu mungkin bisa menyebabkan kerusakan tambahan pada kapal," tambah Brennan kepada Al Jazeera.

"Jika kapal ini pecah menjadi dua dan tidak dapat diapungkan kembali dan dipindahkan, itu akan menyebabkan blokade jangka panjang dari kanal dalam posisinya saat ini," ujarnya.

Peter Berdowski, CEO perusahaan Belanda Boskalis yang mencoba membebaskan kapal mengatakan, kepada program televisi Belanda Nieuwsuur, haluan dan buritan kapal telah diangkat ke kedua sisi kanal.

"Ini seperti ikan paus terdampar yang sangat besar. Ini beban yang sangat berat di atas pasir. Kami mungkin harus bekerja dengan kombinasi pengurangan berat dengan memindahkan kontainer, minyak dan air dari kapal, kapal tunda dan pengerukan pasir," ujarnya.

Sinyal GPS kapal pada hari Kamis hanya menunjukkan perubahan kecil pada posisinya selama 24 jam sebelumnya.

"Dua tim penyelamat profesional dari Belanda dan Jepang akan bekerja dengan otoritas lokal untuk merancang rencana yang lebih efektif untuk mengapungkan kembali kapal tersebut di kanal Terusan Suez," kata Evergreen Marine Corp. Taiwan.

Akibat tersumbatnya Terusan Suez di Mesir oleh kapal raksasa peti kemas MV Ever Given itu, lalu lintas kapal terhambat dan dilaporkan terjadi penumpukan kapal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES