Wisata

Uniknya Rumah Darmo Wongso Ngawi, Lebih Tua dari Benteng Pendem

Kamis, 25 Maret 2021 - 17:18 | 282.06k
Regol, salah satu bangunan di rumah Darmo Wongso Ngawi yang telah berumur 271 tahun (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)
Regol, salah satu bangunan di rumah Darmo Wongso Ngawi yang telah berumur 271 tahun (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, NGAWI – Di Kelurahan Karang Tengah, Kabupaten Ngawi ada rumah kuno yang telah berdiri pada abad 18 dan masih lestari hingga sekarang. Rumah itu milik trah Darmo Wongso.

Menurut kisah, ia salah satu prajurit di era akhir Mataram Islam sebelum perjanjian Giyanti yang memecah Mataram Islam jadi dua kerajaan. Pada masanya ia ditugaskan meredam pemberontakan di wilayah timur kali Sawur (sekarang Jawa Timur).

Atas jasanya tersebut, ia kemudian diberikan tanah perdikan di Purworejo, kelurahan Karang Tengah Kabupaten Ngawi tempat rumah Darmo Wongso itu berdiri.

Agung-Wahyu-Kusumo-Wibowo.jpgAgung Wahyu Kusumo Wibowo, keturunan kesepuluh Darmo Wongso saat membagikan kisah rumah kuno ini.  (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

Agung Kusumo Wahyu Wibowo (Wibowo), keturunan ke sepuluh dari Darmo Wongso yang saat ini kebagian merawat rumah kuno tersebut. Ia menuturkan rumah itu dirawat oleh keturunan Darmo Wongso dari generasi ke generasi.

"Saya keturunan kesepuluh yang kebagian merawat rumah ini," kisahnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (25/03/21).

Kata Wibowo, rumah Darmo Wongso ini didirikan pada tahun 1750 atau telah berusia 271 tahun. Artinya rumah ini lebih tua dari Benteng Pendem (1839).

"Orang Jawa dulu kan pakai sengkalan (Candrasengkala: kalimat yang menyatakan watak bilangan) untuk menyebut angka. Kalau diterjemahkan rumah ini didirikan tahun 1750," katanya.

Selain telah berumur sangat tua, rumah itu juga memiliki makna filosofis dari masing-masing bangunan utama. Makna filosofis dikatakan Wibowo berasal dari tiga bangunan utama rumah itu.

Bagian paling depan disebut Regol. Bangunan regol itu berbentuk limasan yang menjadi pintu gerbang. Menurut Wibowo, regol diibaratkan seperti ovum, yang berarti kandungan sebagai tempat kehidupan manusia bermula. Ditempat ini biasanya digunakan untuk menerima tamu.

Bangunan kedua disebut pringgitan, berbentuk joglo tumpang sari. Dalam istilah budaya Jawa, pringgitan berarti tempat bermain wayang. Menurut Wibowo, pringgitan ini diibaratkan kehidupan manusia saat di dunia. Di pringgitan biasanya digunakan untuk melangsungkan pembicaraan yang penting.

Pringgitan-di-rumah-Darmo-Wongso-Ngawi.jpgPringgitan di rumah Darmo Wongso Ngawi, masih kokoh meski telah berumur sangat tua.  (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

Bangunan ketiga disebut senthongan, bangunan itu berbentuk limasan. Menurut Wibowo senthongan diibaratkan sebagai alam akhirat setelah kehidupan manusia di dunia. Bangunan ini biasanya digunakan sebagai tempat istirahat pemilik rumah dan untuk menyimpan pusaka.

Rumah Darmo Wongso di Ngawi yang telah berdiri lebih dari dua setengah abad ini masih kokoh hingga sekarang. Konstruksi yang digunakan pun masih sama dengan saat didirikan pertama kali.

"Semua bangunan masih sama, dari papan kayu hingga tiang masih asli semua. Yang diganti cuma gentengnya saja. Dulu kan pakai atap kayu," jelasnya.

Tidak hanya rumah yang kuno, disini juga menyimpan berbagai koleksi sejarah. Di antaranya pusaka kuno seperti tombak, keris, pernak-pernik kuno hingga dokumentasi seperti foto, majalah sebelum kemerdekaan dan masih banyak lagi.

Bahkan foto R.A Kartini kala masih muda juga bisa ditemukan di rumah Darmo Wongso. Belakangan diketahui nenek dari Wibowo teman satu angkatan R.A Kartini saat masih sekolah.

Rumah Darmo Wongso bisa dikatakan menjadi saksi sejarah. Dari masa penjajahan Belanda, masa perjuangan kemerdekaan, hingga saat geger PKI. "Jaman perang dulu rumah ini markasnya TRI, jaman PKI rumah ini juga jadi markasnya tentara," kata Wibowo.

Jika tertarik ingin berkunjung untuk sekadar foto ataupun belajar sejarah disini, rumah Darmo Wongso di Kabupaten Ngawi ini selalu terbuka untuk umum. Tentu saja tidak akan dikenai tiket masuk. Saat berkunjung, bila beruntung juga bisa melihat pertunjukkan tari atau teater di sini, sebab rumah ini juga difungsikan sebagai sanggar seni. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES