Peristiwa Internasional

Ratusan Demonstran Dibebaskan Junta Militer Myanmar

Rabu, 24 Maret 2021 - 19:28 | 19.70k
Para pengunjukrasa yang dibebaskan setelah ditahan polisi selama demonstrasi anti-kudeta berpose beberapa saat sebelum kembali ke rumahnya dari kantor polisi kotapraja Tamwe di Yangon, Myanmar.(FOTO:Reuters)
Para pengunjukrasa yang dibebaskan setelah ditahan polisi selama demonstrasi anti-kudeta berpose beberapa saat sebelum kembali ke rumahnya dari kantor polisi kotapraja Tamwe di Yangon, Myanmar.(FOTO:Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Junta militer Myanmar, Rabu (24/3/2021) siang membebaskan ratusan pengunjukrasa yang ditangkap selama penumpasan brutal terhadap protes di saat rakyat Myanmar mogok bekerja dan berdiam diri di rumah.

Saksi mata, seperti dilansir Reuter menyebutkan, puluhan bus yang penuh dengan tahanan keluar dari penjara Insein Yangon pada pagi hari.

Pihak berwenang tidak menyebutkan jumlah pastinya. Namun dilansir AP, televisi yang dikelola pemerintah mengatakan total 628 orang telah dibebaskan termasuk jurnalis The Associated Press, Thein Zaw yang ditangkap bulan lalu saat meliput protes anti-kudeta.

Disebutkan, para tahanan tampaknya adalah ratusan siswa yang ditahan pada awal Maret saat berdemonstrasi menentang kudeta 1 Februari 2021.

"Semua yang dibebaskan itu adalah mereka yang ditangkap karena protes, serta penangkapan malam atau mereka yang keluar untuk membeli sesuatu,” tambah seorang anggota kelompok penasihat hukum dimana  ia melihat sekitar 15 bus berangkat.

Myanmar-2.jpg

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan setidaknya 2.000 orang telah ditangkap dalam tindakan keras militer terhadap protes terhadap kudeta 1 Februari 2021.

Pada hari hari Rabu ini banyak bisnis ditutup di Yangon, dan beberapa kendaraan terlihat di jalan di kota terbesar negara itu, kata saksi mata, setelah seruan oleh aktivis pro-demokrasi untuk pemogokan diam-diam.

"Tidak ada jalan keluar, tidak ada toko, tidak ada pekerjaan. Semua ditutup. Hanya untuk satu hari," kata Nobel Aung, seorang ilustrator dan aktivis, kepada Reuters.

"Penjual daging dan sayuran yang biasa mangkal di jalanan juga  tidak muncul,” kata seorang penduduk distrik Mayangone di kota itu. Tidak ada suara mobil, hanya suara burung.

Seorang guru di distrik Kyauktada mengatakan jalanan sepi. "Tidak banyak orang di jalan, hanya petugas pengantar air," kata penduduk.

Pada saat situasi sepi itulah junta militer Myanmar, Rabu (24/3/2021) siang membebaskan ratusan pengunjukrasa yang ditangkap selama penumpasan brutal terhadap protes disaat rakyat Myanmar mogok bekerja dan berdiam diri di rumah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES