Peristiwa Internasional

Tiga Prajurit Pesawat Pembom Rusia Tu-22M3 Meninggal, Apa Penyebabnya?

Rabu, 24 Maret 2021 - 14:30 | 116.15k
Pesawat pembom Tu-22M3 Rusia. (FOTO:TASS)
Pesawat pembom Tu-22M3 Rusia. (FOTO:TASS)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tiga orang awak pesawat pembom Tu-22M3 Rusia meninggal dunia, Selasa (23/3/2021) setelah sistem injeksi kursi pelontar tiba-tiba meledak di sebuah lapangan terbang dekat Kaluga di Rusia tengah.

Kantor berita Rusia, TASS mengabarkan, Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan mereka waktu itu sedang mempersiapkan untuk penerbangan pesawat Tu-22M3 ketika sistem ejeksi tiba-tiba diaktifkan.

"Karena ketinggian yang tidak mencukupi untuk pembukaan parasut, tiga awak kapal mengalami cedera fatal saat mendarat," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

"Sebuah komisi Angkatan Udara Rusia telah dikirim ke tempat kejadian untuk memeriksa pesawat itu secara teknis dan menentukan penyebab insiden itu," tambah kementerian itu.

Sebuah sumber di lingkungan pertahanan kawasan itu mengatakan kepada TASS, menambahkan, "Kursi ejektor diaktifkan saat mesin dihidupkan. Tiga orang yang meninggal itu termasuk komandan resimen yang sedang duduk di kursi instruktur," kata sumber itu.

Sementara itu, sumber di layanan kesehatan regional menambahkan, salah satu awak pesawat pembom Tu-22M3 selamat dari insiden tersebut.

"Satu orang dibawa ke rumah sakit unit medis di Shaikovka," kata sumber itu.

Badan Pengawas Operasi Regional melaporkan insiden itu tidak menimbulkan korban penduduk setempat. "Tidak ada korban di antara warga sipil," katanya.

Sebelumnya dilaporkan bahwa latihan satu skuadron pembom Tu-22M3 berlangsung di Wilayah Kaluga minggu ini.

Tu-22M adalah keluarga pembom pembawa rudal supersonik jarak jauh Soviet dan kemudian Rusia dengan sayap penyapu variabel.

Pesawat-pesawat ini dirancang untuk menyerang target darat dan laut dengan rudal dan bom supersonik kapan saja, siang atau malam, dan dalam kondisi cuaca apa pun. Pembom ini juga bisa membawa senjata nuklir.

Tu-22M3 adalah salah satu pembom dasar Angkatan Udara Rusia bersama dengan Tu-95MS dan Tu-160. Sebuah pesawat Tu-22 terbang untuk pertama kalinya pada tahun 1977.

Pembom Tu-22M secara aktif berpartisipasi dalam operasi Rusia melawan teroris di Suriah.

Sebelumnya, pada 22 Januari 2019, juga ada insiden dimana tiga awak pesawat Tu-22M3 meninggal dunia dan satu selamat. Insiden terjadi ketika resimen penerbangan komposit ke-40 dari penerbangan jarak jauh Angkatan Udara jatuh saat hendak mendarat di sebuah bandar udara di Olenegorsk di Murmansk. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES