Peristiwa Daerah

Bupati Banyuwangi Prihatin Petani Merugi Akibat Adanya Cabai yang Dicat

Selasa, 23 Maret 2021 - 17:14 | 98.25k
Pemerintah prihatin dengan kejadian cabai di warnai cat di Banyuwangi (Foto Ilustrasi : Agung Sedana/TIMESIndonesia)
Pemerintah prihatin dengan kejadian cabai di warnai cat di Banyuwangi (Foto Ilustrasi : Agung Sedana/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan adanya cabai rawit yang dicat merugikan para petani di Kabupaten Banyuwangi.

"Banyuwangi adalah sentra cabai nasional. Terkait viral ada cabai dicat, kami yakin itu hanya oknum yang ingin mengambil keuntungan. Jika itu benar, kita semua menyesalkan. Kita percayakan proses penyelidikannya ke pihak kepolisian," kata Ipuk.

Ipuk menegaskan bahwa produk hortikultura cabai Banyuwangi mempunyai kualitas yang tinggi. Menurutnya, selain merugikan konsumen, tindakan itu akan merugikan para petani dan pelaku usaha cabai. Mengingat Banyuwangi sebagai salah satu sentra cabai di Indonesia.

"Sebenarnya tak perlu melakukan hal tersebut, produksi cabai di Banyuwangi sangat berlimpah. Kami yakin, ini hanya kelakuan oknum. Petani Banyuwangi sangat dirugikan dengan tindakan itu. Dan saya yakin itu bukan tindakan petani, karena tidak mungkin petani melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri," kata Ipuk.

Dia menambahkan, pihaknya terus mendorong pertanian organik di Banyuwangi. Di setiap kecamatan dibagikan sekitar 800 ton pupuk organik yang digunakan untuk pertanian pangan maupun hortikultura.

"Termasuk untuk tanaman cabai. Seperti di Wongsorejo yang telah menunjukkan hasil, selain produktivitasnya meningkat juga tanaman lebih sehat dengan pupuk organik," kata dia.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Arief Setyawan menambahkan, pihaknya juga mendorong warga memenuhi kebutuhan pangan harian dengan memanfaatkan pekarangan rumah (family farming).

Selama empat bulan terakhir, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi membagikan 22.265 bibit tanaman cabai kepada wanita kelompok tani untuk ditanam di pekarangan rumahnya.

"Terutama kami khususkan pada ibu rumah tangga pra sejahtera. Selain mendapat bantuan benih tanaman pangan dan sayuran untuk ditanam di halaman rumahnya, mereka juga kami beri pupuk organik pula," tandas Arief.

Dengan program tersebut, produksi cabai di Kabupaten Banyuwangi bisa diangkat dan tak memberikan dampak negatif pada petani, sebagaimana dikeluhkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES