Kopi TIMES

Sumber Daya Manusia Terampil untuk e-Pembelajaran

Selasa, 23 Maret 2021 - 00:19 | 118.30k
Dr. Eka Khristiyanta Purnama, M.Pd, Koordinator Produksi Media Pembelajaran dan PTP Ahli Madya Pusdatin Kemendikbud.
Dr. Eka Khristiyanta Purnama, M.Pd, Koordinator Produksi Media Pembelajaran dan PTP Ahli Madya Pusdatin Kemendikbud.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai pemegang tanggung jawab pendidikan nasional terus melakukan inovasi pendidikan.

Bahkan, saat menyikapi pandemi Covid-19 yang semakin menggurita, pihak Kemendikbud mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah dan pembelajaran dalam jaringan (daring). Wajar apabila kemudian pemberlakuan kebijakan belajar pada masa pandemi covid-19 oleh Kemendikbud, membuat publik terperanjat dalam meresponnya. 

Dalam pandangan penulis, tentu kebijakan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijalankan. Hal tersebut mengingat masih adanya tantangan kesenjangan yang ada dalam dunia pendidikan nasional saat ini. Adanya kesenjangan tersebut diantaranya masih banyak ketimpangan persoalan teknologi setiap daerah. Lalu, ada pula persoalan keterbatasan kompetensi guru dalam memanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai penunjang pembelajaran dan sumber belajar.

Sesungguhnya, dunia pendidikan memang tidak terlepas dari proses pembelajaran, karena dalamnya terdapat guru, siswa, dan lingkungan pembelajaran yang tentu satu sama lain saling mempengaruhi. Apalagi pada masa pandemi Covid-19 ini, tentu menjadi tantangan bagi tenaga pendidik khususnya, untuk terus kreatif dan berinovasi agar proses belajar mengajar tetap berjalan, salah satunya dengan memanfaatkan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dalam proses pembelajaran meningkatkan motivasi belajar, sikap aktif dan pemahaman terhadap suatu materi, sehingga tujuan pembelajaran tercapai. 

Dalam hal ini, kehadiran TIK sesungguhnya berkontribusi besar dalam memberi perluasan interaksi antara pendidik, peserta didik, dan sumber belajar. Bagi tenaga pendidik, tentu dituntut untuk menguasai TIK sehingga dapat memanfaatkan secara efektif dan efisien sebagai media pembelajaran serta mengembangkan materi pembelajaran yang berbasis TIK. Bagi peserta didik, penggunaan TIK juga memberikan pengaruh dan kemampuan luar biasa secara pribadi, karena sumber belajar dapat diperoleh lebih mudah. 

Di sisi lain, dengan perkembangan teknologi yang utama pada perangkat lunak (software) telah memberikan banyak kemudahan saat pengembangan media pembelajaran yang lebih bagus dan menarik. Untuk melahirkan penguasaan TIK yang mumpuni, tentu saja butuh langkah strategis secara tersistem.

Bahkan, ada pula tantangan serta potensi teknologi bagi pendidikan menjadi dasar dilaksanakannya program bimbingan teknis (Bimtek) sumber daya manusia (SDM) yang terampil dalam memanfaatan TIK untuk e-Pembelajaran. Harapannya, membuat program Bimtek SDM terampil agar semua tenaga pendidik dan kependidikan punya ketrampilan yang memadai dalam penguasaan TIK untuk pendidikan. 

Pentingnya Kolaborasi

Peningkatan SDM terampil dalam memanfaatkan TIK untuk e-Pembelajaran oleh Kemendikbud butuh kolaborasi dengan berbagai pihak dan ini sudah dilakukan oleh Pusdatin Kemendikbud dengan TNI AD khususnya KOSTRAD. Kolaborasi yang dilakukan dengan meningkatkan kompetensi SDM Pendidik di lingkungan Yayasan Kartika Jaya Cabang IX Kostrad melalui bimbingan teknis pemanfaatan TIK untuk e-Pembelajaran. Bimtek ini dilaksanakan dari tanggal 3 Maret 2021 sampai dengan 19 Maret 2021, diikuti oleh tenaga pendidik 268 guru, serta 105 anggota Kostrad TNI AD dan dilaksanakan di enam titik yaitu Solo, Malang, Cilodong, Bandung, Merauke dan Makasar yang meliputi tiga wilayah Divisi Infanteri Kostrad.

Bimtek peningkatan SDM terampil dalam memanfaatkan TIK untuk e-Pembelajaran ini diinisiasi oleh Ketua Yayasan Kartika Jaya Cabang IX Kostrad Ibu Atiek Eko Margiyono ( Ibu Pangkostrad) serta dikoordinasi oleh Ketua Pelaksana Ibu Ria Tri Yunianto ( Ibu Pangdivif 2 Kostrad) mendapat support langsung oleh Bapak Pangkostrad Letjen Eko Margiyono dengan membuka secara resmi rangkaian acara bimtek di Solo pada tanggal 3 Maret 2021 dengan didamping Ibu Ketua Yayasan Kartika Jaya Cabang IX Kostrad ibu Atiek Eko Margiyono dan Kapusdatin Kemendikbud Dr. Mohammad Hasan Chabibi, serta menutup rangkaian bimtek di Makasar pada tanggal 19 Maret 2021. Pada titik inilah keberhasilan bimtek peningkatan SDM terampil dalam memanfaatkan TIK untuk e-pembelajaran dapat terwujud melalui kolaborasi berbagai pihak, mustahil terwujud jika hanya kemendikbud sendiri yang melaksanakannya.

Kesuksesan Bimtek

Keberhasilan kebijakan Kemendikbud tentu harus didukung seluruh elemen pendidikan tidak terkecuali jajaran TNI. Kegiatan bimtek bertujuan meningkatkan keterampilan tenaga pendidik dan kependidikan dalam mengembangkan dan memanfaatkan TIK untuk pembelajaran. Bahkan, secara khusus bimtek memiliki tujuan setelah mengikuti kegiatan tersebut, peserta bisa menggunakan aplikasi video conference (ZOOM) untuk proses pembelajaran secara daring. 

Selain itu, peserta juga mampu memanfaatkan sumber-sumber belajar dari hasil produk Pusdatin (Suara Edukasi, TV Edukasi, dan Rumah Belajar) sebagai bahan belajar peserta didik. Bahkan, peserta juga mampu mengembangkan bahan belajar multimedia dengan menggunakan aplikasi MS Power Point. Seluruh rangkaian kegiatan bimtek SDM terampil dalam memanfaatkan TIK untuk e-Pembelajaran akan sukses apabila melibatkan seluruh potensi sumber daya manusia dengan tugas dan tanggung jawab. 

Pertama, pihak Kemendikbud yang dalam hal ini adalah tim Pusdatin. Pihak Pusdatin tentu harus menyiapkan materi fasilitasi. Menyiapkan dokumen formulir penunjang kegiatan yang berupa absensi, biodata, kuesioner evaluasi pelaksanaan kegaiatan. Lalu, menyiapkan narasumber bimtek sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Bahkan, Pusdatin juga harus menyediakan sertifikat bagi peserta (sertifikat elektronik) sekaligus berkordinasi dengan panitia yang ada di daerah terkait dengan pelaksanaan fasilitasi, yakni jadwal, lokasi dan peserta.

Kedua, panitia daerah. Kesuksesan bimtek SDM perlu melibatkan panitia daerah untuk menentukan peserta beserta dengan jumlah (misal 30-40 orang) dan kriteria peserta yang sesuai dengan ketentuan selambat-lambatnya H-3 dari pelaksanaan kegiatan. Panitia daerah menyiapkan ruang pelaksanaan bimtek SDM Terampil dengan menyiapkan perangkat pendukung kegiatan, misal LCD beserta layar proyektor, ekstensi kabel power sesuai kebutuhan dan koneksi internet. 

Setelah semua siap, panitia daerah tinggal berkoordinasi dengan tim Pusdatin Kemendikbud terkait pelaksanaan bimtek SDM mengenai jadwal, lokasi dan peserta. Selanjutnya, menginformasikan kepada peserta segala ketentuan dalam bimtek SDM Terampil. Apabila persiapan sudah final, Pusdatin akan menyiapkan akomodasi bagi peserta dan panitia daerah demi suksesnya bimtek SDM Terampil memanfaatkan TIK untuk e-Pembelajaran. 

Ketiga, narasumber. Keberhasilan bimtek SDM memanfaatkan TIK untuk e-Pembelajaran akan sukses apabila narasumber dalam menyampaikan materi sesuai dengan kompotensi yang dimiliki. Narasumber juga menyampaikan materi sesuai jadwal yang telah ditentukan. Kalau perlu, narasumber harus aktif mendampingi peserta saat bimtek SDM dalam memanfaatkan TIK untuk e-Pembelajaran. 

Terakhir, peserta bimtek. Demi efektivitas kegiatan, bimtek SDM ditujukan maksimal 30 orang setiap kelas pada lokasi yang telah ditentukan. Supaya teknis pengembangan dan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran lebih terarah dan tepat sasaran, peserta harus selektif. Dibutuhkan peserta dengan kriteria yang memiliki minat pengembangan dan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, punya ketrampilan komunikasi lisan dan tulisan dengan baik, punya kemampuan operasional komputer dasar (khususnya penguasan MS Office). Kriteria lainnya bagi peserta yang belum pernah mengikuti kegiatan dari Pusdatin, punya koneksi internet (paket data) dan menggunakan Laptop. 

***

*)Oleh : Dr. Eka Khristiyanta Purnama, M.Pd, Koordinator Produksi Media Pembelajaran dan PTP Ahli Madya Pusdatin Kemendikbud.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES