Kopi TIMES

Pandemi melumpuhkan Pendidikan dan Ekonomi

Senin, 22 Maret 2021 - 18:25 | 59.76k
Lala Latifatul Amaliyah, Mahasiswa Prodi Matematika Universitas Pamulang.
Lala Latifatul Amaliyah, Mahasiswa Prodi Matematika Universitas Pamulang.

TIMESINDONESIA, CIREBON – Pendidikan dan perekonomian memiliki hubungan resiprokal dimana makin tinggi derajat pendidikan seseorang akan semakin tinggi pula derajat kehidupan ekonominya. Sementara itu semakin tinggi derajat kehidupan ekonomi seseorang akan berpotensi lebih besar meningkatkan pendidikannya. 

Begitu erat kaitannya antara ekonomi dan pendidikan, pendidikan menjadi jalur alternatif yang sangat dibutuhkan, karena tanpa pendidikan dan pengetahuan, kehidupan akan sangat terasa gelap gulita. Begitu juga dengan ekonomi, pendidikan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya ekonomi yang kuat, karena ekonomi sangat menopang pendidikan. Begitu juga sebaliknya, pendidikan sangat diperlukan untuk mengembangkan ekonomi yang berbasis pengetahuan.

Perekonomian dan pendidikan masing-masing memiliki arti yang penting. Pendidikan menjadi faktor pendukung dalam peningkatan pembangunan ekonomi dikarenakan pendidikan dapat menciptakan suatu pola pikir yang maju untuk memunculkan ide serta inovasi baru. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, diharapkan bisa menggunakan teknologi sebagai landasan dari pembelajaran online yang kini diterapkan untuk nantinya bisa  menciptakan lapangan pekerjaan dan mampu menghasilkan tenaga kerja yang handal.

Sebelum adanya pandemi, perekonomian nasional masih cukup baik, salah satunya dari persahaman. Dilihat dari IHSG pada awal Januari yang sempat menyentuh angka 6300, hal ini adalah salah satu capaian yang baik bagi Indonesia, prospek ekonomi juga masih stabil dimana pertumbuhan ekonomi berada pada 5 persen - 5,5 persen. 

Namun setelah adanya pandemi, mengalami penurunan sampai dibawah angka 4000. Dampak pandemi cukup memberikan pukulan besar bagi Indonesia. ekonomi domestik pada kurva l-2020 hanya mengalami pertumbuhan sebesar 2,27 persen ini lebih rendah sebab biasanya ekonomi Indonesia rata-rata tumbuh sekitar 5 persen. Pandemi menjadikan keadaan perekonomian menjadi tidak stabil bahkan menurun, namun pendidikan harus tetap berjalan meskipun  secara online karena untuk menerapkan sosial distancing.

Dengan keadaan perekonomian Indonesia yang mengalami kemerosotan hingga berdampak serius pada melonjaknya tingkat pengangguran, kemiskinan, hingga ketimpangan, maka kesejahteraan dalam keluarga akan terganggu dan pasti akan muncul masalah masalah lainnya. Misal saja pada penerapan pembelajaran online, dikarenakan adanya covid-19 ini, banyak keluarga yang dipusingkan dengan masalah pendidikan di masa pandemi.

Dengan kondisi perekonomian yang terganggu, sedangkan pendidikan harus tetap berjalan, dimana anak harus belajar di rumah yang membutuhkan adanya handphone android, laptop, pulsa, paket internet, sinyal yang lancar dan lain sebagainya. Semuanya akan sulit terpenuhi jika keadaan ekonomi keluarga terganggu.

Pendidikan tidak hanya berguna bagi individu saja dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan, melainkan juga sebagai komunitas bisnis untuk masyarakat pada umumnya serta perbaikan ekonomi untuk keluarga pada khususnya. Pendidikan menjadi jalan untuk mencapai suatu kesejahteraan sosial serta ekonomi negara yang stabil, sedangkan jika gagal membangun pendidikan maka akan menghadirkan masalah-masalah lainnya. 

Apalagi dalam memasuki dunia kerja, akan sangat sulit jika tidak mempunyai pendidikan dan skil yang mumpuni, karena penerus bangsa akan dihadapkan dengan tantangan yang lebih besar dalam menghadapi dunia oleh sebab semakin majunya teknologi.

Pendidikan merupakan tonggak awal untuk kemajuan perekonomian keluarga maupun negara, dimana para terdidik mampu berkembang dan berkreatifitas dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, keluarga merupakan tokoh yang pertama dan paling utama dalam mendidik anak. Orang tua berperan besar dalam mendidik, melindungi, mengayomi serta menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. 

Melalui keluarga lah terciptanya generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas, menjadi generasi calon pemimpin pemegang roda pembangunan di masa yang akan datang. Semakin berkualitas generasi penerus bangsa, maka akan semakin tinggi angka pertumbuhan ekonomi dan dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

***

*)Oleh: Lala Latifatul Amaliyah, Mahasiswa Prodi Matematika Universitas Pamulang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES