Entertainment

'The Voice of Peace’ Kreasi Inspiratif Anak Bangsa untuk Perdamaian Dunia

Minggu, 21 Maret 2021 - 06:42 | 78.22k
Subscribe TIMES TV KLIK

TIMESINDONESIA, SURABAYA – ‘The Voice of Peace’ adalah single terbaru bertemakan perdamaian global karya Maria Stefanie.

Maria adalah seorang musisi independen, pencipta lagu dan penyanyi asal Surabaya, Indonesia. Ia berdomisili di Sydney, Australia.

Bagi Maria Stefanie, perdamaian adalah hal fundamental yang akan selalu menjadi kebutuhan, aspirasi, harapan, dan impian sekaligus sebuah panggilan bagi setiap orang. 

Guna mewujudkan perdamaian sejati yang dicita-citakan bersama, dibutuhkan berbagai upaya konkret yang tentunya dapat dimulai dari hal sederhana. Dengan apapun yang ada pada kita.

Sebagai salah satu Warga Negara Indonesia yang menjunjung tinggi semangat perdamaian dan kebersamaan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, Maria Stefanie merasa terpanggil untuk dapat menghasilkan karya musikal yang dapat mendukung upaya mewujudkan, menjaga perdamaian dengan talenta yang dimilikinya yaitu menulis, menciptakan lagu dan menyanyi.

“Sebagai bagian dari anak-anak Bangsa dan generasi muda Indonesia, saya yakin sekali bahwa musik adalah alat, cara dan karya yang sangat mampu melampaui setiap sekat, batas yang menghalangi terciptanya perdamaian antar manusia," katanya, Minggu (21/3/2021).

Melalui musik, menurut Maria, manusia bisa mengekspresikan banyak sekali hal-hal konstruktif. Mulai dari nada, melodi dan lirik dalam lagu.

Semua itu bisa menjangkau siapapun, menyampaikan pesan atau nilai-nilai perdamaian yang ingin disuarakan kepada setiap orang.

Apalagi di era digital seperti ini, teknologi memungkinkan menghasilkan karya yang mudah diakses oleh setiap orang di belahan dunia manapun.

Lagu The Voice of Peace Maria Stefanie sendiri terinspirasi dari Black Live Matters Movement di Tahun 2020.

Ia menciptakan lagu ini sebagai bentuk solidaritas, sekaligus rasa simpati dan empati kepada siapapun juga yang pernah mendapat perlakuan kurang adil karena masalah perbedaan ras.

Demikian Maria Stefanie menjelaskan mengapa dan untuk apa ia melahirkan lagu khusus yang mengusung perdamaian global ini.

“Dalam lirik lagu The Voice of Peace, saya menaruh nilai-nilai renungan yang bersifat mendamaikan," ujarnya.

Melalui lagu ini, Maria juga mengajak pendengar dan penonton untuk tidak hanya bersimpati atau mengerti. Tetapi terutama berani untuk berempati, merasakan penderitaan mereka, hadir untuk mereka, siapapun yang memiliki impian dan harapan tentang perdamaian.

"Dengan demikian saya yakin kita semua, apapun agama, suku, ras kita, kita akan berani lebih lantang lagi untuk menyuarakan perdamaian di mana pun juga, terutama sebagai Warga Negara Indonesia dan Warga Dunia," imbuh Maria Stefanie yang telah meluncurkan single terbaru Janji Suci bulan Februari 2021 lalu dan sebelumnya single Mengerti-Mu di bulan Oktober 2020 di berbagai platform dan media radio di Indonesia.

Maria Stefanie menceritakan kisah lagu ini berkumandang pertama kali dalam acara World Interfaith Harmony Week yang diselenggarakan oleh Universal Peace Federation (UPF).

Acara tersebut menghadirkan para pemimpin dan tokoh antar agama-agama di Indonesia serta UPF Internasional untuk perdamaian dan pembangunan yang disiarkan secara virtual melalui platform Zoom dan Youtube channel tanggal 05 Maret 2021 lalu.

UPF sendiri adalah sebuah NGO Internasional dengan status keanggotaan sebagai badan konsultatif umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)-UN ECOSOC untuk perdamaian global.

"Ada kisah menarik dalam proses penciptaan lagu ini buat saya pribadi," lanjut Maria.

Pada saat audio dan lirik lagu itu dalam proses editing, suatu hari ia mendapatkan informasi tentang program UPF dan mempelajari nilai-nilai perdamaian yang diusung organisasi ini

Kemudian, Maria memberikan contoh rekaman lagu untuk didengarkan. Namun ternyata, ia justru mendapat undangan untuk menyanyikan lagu ini di acara World Interfaith Harmony Week UPF.

"Jujur, saya kelabakan. Kenapa? Karena belum ada videonya dan rencana rilisnya belum waktunya, dan belum siap juga untuk perform live! Hahaha! Jadi, saya langsung kontak teman-teman di Sydney, dan dalam waktu kira-kira seminggu, produksi video ini selesai, dan Puji Tuhan banget akhirnya lagu The Voice Of Peace dapat disiarkan dalam acara tersebut," kisahnya.

Secara khusus, video pertama itu memang ia persembahkan untuk UPF sebagai apresiasi terhadap upaya mereka dalam membangun kedamaian khususnya di Indonesia, dan secara umum di UPF Internasional.

Sedangkan Official Music Video yang terbuka untuk publik ia luncurkan 21 Maret ini.

"Oya, satu hal lagi, salah satu hal yang membuat saya terkesan adalah respon, kesan atau impresi peserta dalam acara tersebut termasuk UPF Leaders yang bilang lagu saya bagus dan tepat dengan nilai-nilai UPF, kemudian peserta yang lain bilang ‘touching, beautiful bahkan ada peserta yang speechless setelah menyaksikan lagu tersebut. Itu semua sangat menyentuh hati saya," ungkap Maria yang juga pernah menjadi volunteer di United Nations Association Australia (UNAA) - New South Wales, PBB Australia divisi NSW tahun 2015-2016.

Namun ternyata kisahnya tidak hanya sampai di situ. Setelah  menuai beragam respon yang  menyentuh dari berbagai peserta yang berasal dari berbagai Negara serta perwakilan pimpinan UPF Internasional di World Interfaith Harmony Week, untuk kali kedua, Maria Stefanie kembali diundang untuk menyanyikan lagu “The Voice of Peace” dalam acara Asia Pacific Leadership Conference-UPF Asia Pacific. Sebuah konferensi yang diadakan secara regular bagi para pemimpin untuk perdamaian yang berasal dari berbagai Negara-negara Asia Pasifik termasuk Indonesia, yang digelar tanggal 13 Maret 2021.

Sebelum menyanyikan lagu, Maria Stefanie diminta menyampaikan refleksi dan pesan tentang perdamaian, dan selanjutnya, Maria Stefanie juga mendapatkan respons yang tidak kalah menyentuh dari berbagai peserta yang hadir.

Hal ini tentunya memotivasi dan menginspirasi Maria Stefanie untuk lebih kreatif lagi dalam menciptakan karya-karya musiknya ke depan.

Selanjutnya proses perjalanan lagu The Voice of Peace ini berlanjut ketika Maria Stefanie mendapatkan undangan untuk menyanyikan lagu ini dalam Perayaan Panggung Budaya Nyepi Virtual Tahun Baru Saka 1943/2021 pada tanggal 20 Maret 2021 yang diselenggarakan oleh Gerakan Optimisme Indonesia.

Acara itu menghadirkan Menteri Agama Kabinet Indonesia Maju, Wakil Ketua MPR RI, DPD RI, pimpinan lembaga keumatan agama-agama di Indonesia, perwakilan pemerintahan, tokoh seni dan budaya nasional dan didukung lebih dari 62 organisasi lintas agama, budaya, kreasi, organisasi perdamaian dan masih banyak lagi untuk merayakan solidaritas beragama dengan tema Kolaborasi Dalam Harmony Menuju Indonesia Maju.

“Saya bangga sekali sebagai Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Australia diberikan kesempatan untuk bersama-sama berkontribusi dalam Panggung Budaya Nyepi 2021," katanya mengenang.

Dalam wawancara sebelum lagu itu dikumandangkan, Maria juga menyampaikan rasa dan semangat optimisme bahwa kolaborasi dalam keberagaman harus terus dijaga dan tidak boleh dihilangkan.

"Dan saya juga berterimakasih kepada panitia yang juga ternyata berasal dari beragam agama dan budaya," jelasnya.

Ia merasa lagu The Voice of Peace yang ia ciptakan dan nyanyikan ini, memiliki kesempatan untuk turut menyuarakan perdamaian, persamaan hak, keadilan dan kesatuan dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika.

"Acara seperti ini, menurut saya, harus secara regular dilaksanakan untuk menjaga harmoni yang sudah terbangun. Dan musik, adalah salah satu perekat, pemersatu sekaligus pengingat yang sangat kuat bahwa kita semua sebenarnya saling memiliki satu sama lain. Lirik saya juga menyuarakan ini, harmonisasi dalam kebersamaan," jelas Maria yang sedang bersiap-siap meluncurkan official music video ‘The Voice of Peace’ melalui berbagai platform baik di Indonesia dan juga di Australia dalam momen Australia Harmony Day, 21 Maret 2021 ini. 

"Hingga saat ini, lagu The Voice of Peace telah menjangkau puluhan ribu orang di Indonesia dan sebagian lagi orang-orang di Australia serta Asia Pasifik. Tapi saya ingin lebih banyak lagi menjangkau orang-orang agar dapat lebih memahami nilai-nilai perdamaian, keadilan dan kesatuan melalui lagu ini. Untuk itu, saya ingin menyemangati kita semua untuk terus berani berkolaborasi, berani bekerja bersama secara harmonis untuk memperjuangkan dan menghidupi semangat perdamaian dengan apapun yang ada pada kita, dan tentunya dengan segenap hati kita," ucapnya.

Dalam Official Video The Voice of Peace yang release 21 Maret ini, penonton dapat menyaksikan representasi dari harmoni kebersamaan dalam perbedaan.

"Setiap talent yang ada dalam video tersebut berbeda ras dan budaya, tetapi ketulusan hati mereka terlibat, sangat menginspirasi saya. Dan harapan saya, ‘The Voice of Peace’ bukan hanya menjadi sebuah lagu atau musik semata, tetapi menjadi nilai-nilai yang hidup dan yang berdampak permanen, menjadi spirit, semangat yang mampu menginspirasi, menggerakan setiap orang untuk berani mengekspresikan nilai-nilai perdamaian dan kasih yang utuh dan sejati yang mendasari perdamaian itu secara tulus dan menghidupinya dimulai dari hal sederhana, dengan apa yang ada pada kita, dengan segenap hati kita," tutup Maria Stefanie yang meluncurkan lagu The Voice of Peace secara lebih meluas hari ini melalui kanal Official  Youtube Channel Maria Stefanie pada tautan: https://youtube.com/channel/UCItIL92PnZokGEo9Gj0J28g dan akun resmi media sosial Instagram: @mariastefaniemusic. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES