Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Introspeksi

Minggu, 21 Maret 2021 - 07:10 | 57.14k
Noor Shodiq Askandar.
Noor Shodiq Askandar.

TIMESINDONESIA, MALANG – Hal yang paling mudah kita lakukan itu adalah menyalahkan orang lain sahabat ngopi pagi. Tinggal cari kesalahannya atau ciptakan kesalahannya, sampaikan kepada pihak lain. Tidak butuh waktu lama, keburukannyapun akan tersebar secara cepat. Apalagi didunia yang serba instan ini, dengan bantuan teknologi, kecepatannya tidak butuh waktu berjam jam. Cukup hitungan detik, semuanya akan bisa diakses oleh banyak orang.

Melakukan ghibah (membicarakan keburukan dan kekurangan orang lain) dan sejenisnya adalah bagian dari perilaku yang seringkali melekat pada ummat manusia tanpa disadari. Datangnya halus dan tidak terasa, akan tetapi memunculkan keinginan kuat untuk melihat orang lain dari sudut yang lemah. Jika sudut pandang ini yang digunakan, maka akan sulit datang kebenaran pada dirinya.

Menyalahkan orang lain juga tidak butuh banyak ilmu. Cukup dengan membuat sudut pandang yang berbeda dengan kebanyakan orang, pasti akan ditemukan titik kekurangannya. Kenapa demikian, karena tidak ada manusia yang sempurna. Tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan. Tidak ada juga yang tidak melakukan kekhilafan. Sengaja atau tidak, kecil atau besar, singkat atau Panjang, pasti semua pernah melakukan kesalahan.

Kalau sudah demikian, kenapa mesti menyebar kesalahan orang lain. Padahal kita sendiri juga tidak akan bisa benar seratus persen. Jikalau kita terlihat benar, itu semata karena Allah swt masih menutupi kesalahan kita dan bukan karena kita lebih sempurna.

Oleh karena itu, sebelum memikirkan kesalahan orang lain, ada baiknya masing masing orang mau introspeksi diri. Tujuannya tentu untuk melihat, apakah kita memang benar benar lebih baik dari orang lain. Apakah kita memang sudah beramal melebihi mereka. Apakah kita tidak punya kesalahan yang sama. Bisa jadi kita justru tidak lebih baik dari orang lain yang kita salahkan. Bisa jadi juga kita justru belum berbuat lebih banyak.

Kenapa demikian ? Seringkali nafsu ingin menyalahkan itu berangkat dari rasa iri karena tidak bisa menyamai orang lain dalam memberikan kemanfaatan kepada ummat, karena ingin sama dan atau lebih baik yang tidak bisa dicapai, dan sejenisnya. Rasa iri inilah yang kemudian mendorong kita untuk melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan.

Akhir kata, sebelum melakukan sesuatu maka introspeklilah terlebih dahulu agar kita tidak melakukan hal yang mengakibatkan orang lain merugi. Dengan introspeksi ini, akan juga dapat mengukur tingkat keihlasan kita dalam berbuat bagi ummat. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ?

***

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES