Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Teknologi

Sabtu, 20 Maret 2021 - 07:18 | 88.89k
Noor Shodiq Askandar.
Noor Shodiq Askandar.

TIMESINDONESIA, MALANG – Kehidupan saat ini hampir tidak bisa lepas dari teknologi, sahabat ngopi pagi. Apa saja yang kita lakukan, bisa diakses menggunakan aplikasi yang berbasis pada kemajuan teknologi. Memberitahukan kondisi, menunjukkan lokasi, apa saja yang dilakukan, semuanya bisa diinformasikan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Orang bisa menjadi sangat baik, sangat pintar, sangat bijak, dan sejenisnya atas bantuan teknologi. Begitu juga sebaliknya. Kebaikan dan keburukan orang juga bisa sangat cepat beredar di kalangan khalayak ramai dengan bantuan teknologi. Bahkan terkadang belum tentu kebenaran beritanya, akan tetapi sudah terlanjur tersebar. Teknologi disatu sisi bisa sangat membantu, tetapi bisa juga menjatuhkan orang dalam waktu singkat.

Sekarang ini mau belajar apa saja, dan mau membuat apa saja, tutorialnya sudah tersedia dalam berbagai aplikasi sosial media. Mau masak apa saja, dalam sekejap bisa dicari di google, youtube, facebook, dan aplikasi lainnya. Tulis yang ingin dipelajari, maka muncullah seluruh petunjukknya. Apa mau dengan tulisan, apa mau tutorial dengan video, semua tersedia.

Jika orang ingin memperdalam ilmu agama, mau menjawab berbagai persoalan di masyarakat dari berbagai sudut pandang, maka tinggal klik dan jawaban sudah bisa kita berikan. Mau dijawab dengan mendasarkan pada madzhab apa, haditsnya seperti apa, orang tidak perlu nyari dari buku yang bertumpuk tumpuk dalam almari, akan tetapi cukup buka aplikasinya, selesai seluruh persoalan yang akan dibahas.

Kemajuan teknologi ini memang bisa membuat masyarakat mempunyai ketergantungan yang sangat tinggi. Akan tetapi jika tidak hati hati, akan dapat menjerumuskan. Penafsiran yang belum tentu tepat, kedangkalan pembahasan, dan sejenisnya akan bisa memberikan pemahaman yang keliru atas sebuah masalah.  Dan jika kekeliruan ini terus berlanjut, tentu akan lebih membahayakan. Apalagi juga tidak bisa dirunut sanad (runutan) keilmuannya. Makin tidak bisa dipertanggungjawabkan kesochihannya (kevalidannya).

Terhadap ilmu, para ulama selalu menganjurkan kepada ummat agar dalam belajar memperhatikan runutan (sanad) darimana ilmu tersebut diperoleh. Jika memang runtut dari orang orang yang solih dengan keilmuan yang memadai,  memahami akar masalah dan sebab musababnya, akan menjadi baik. Tetapi jika dari salah satu saja terindikasi bermasalah, maka seterusnya juga tidak bisa dipertanggung jawabkan.

Pendek kata, memanfaatkan teknologi itu baik, dan akan menjadi lebih baik jika ada saringan atau ada rambu rambu dalam menggunakannya akan dapat meningkatkan manfaat. Karena jika tidak, maka kerusakanlah yang akan diterima. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ?

*) Penulis Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

_______
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES