Gaya Hidup

Kualitas Udara Meningkat 84 Persen Selama Pembatasan Pandemi

Kamis, 18 Maret 2021 - 13:24 | 61.77k
Ilustrasi - Kualitas Udara. (FOTO: Mongabay Indonesia/Anton Wisuda)
Ilustrasi - Kualitas Udara. (FOTO: Mongabay Indonesia/Anton Wisuda)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKualitas udara meningkat sebesar 84 persen di seluruh negara akibat pembatasan selama masa pandemi. Demikian laporan terbaru dari IQAir’s. 

Laporan dari IQAir’s 2020 juga mengungkap, emisi dari industri dan transportasi menurun selama pembatasan, yakni 65 persen yang dianalisis pada tahun 2020.

Dibanding tahun 2019, sekitar 84 persen negara yang disurvei telah melaporkan peningkatan kualitas udara secara keseluruhan.

“Hubungan antara COVID-19 dan polusi udara telah memberi cahaya baru, terutama pada lokasi yang telah mengamati udara bersih,” ungkap laporan tersebut, dikutip dari suara.com, Kamis (18/3/2021).

Para peneliti dari IQAir menganalisis data polusi dari 106 negara, khususnya mengukur polutan mikroskopis yang menyebabkan risiko kesehatan yang serius.

Singapore, Beijing, dan Bangkok, juga mengalami penurunan polusi udara selama pembatasan. Namun, efek kualitas udara ini akan kembali seperti semula, bahkan saat bisnis kembali dimulai pasca-pandemi.

Dalam laporan ini juga dinyatakan lokasi negara di Asia Selatan dan Asia Timur menduduki puncak daftar tempat paling tercemar di dunia. Diikuti Bangladesh, Cina, India, dan Pakistan yang terbagi 49 dan 50 kota.

Hotan, kota oasis di wiliayah Xinjiang Barat Cina, menduduki peringkat kota paling tercemar pada tahun 2020 sebesar 110,2 mikrogram, di mana sumber utamanya emisi batu bara dan bahan bakar fosil.

Setelah Hotan, 13 kota tercemar berikutnya berada di negara India, dengan tingkat polusi udara dari transportasi, konstruksi, dan pembakaran sampah. Namun, penurunan global emisi pada tahun 2020 diimbangi dengan polusi udara ekstrem, seperti kebakaran hutan dan badai debu.

Belakangan, 25 kota paling tercemar di negara Asia Selatan mengalami penurunan secara keseluruhan. Juga negara Asia Timur yang juga melakukan upaya peningkatan kualitas udara.

Korea Selatan juga mengalami peningkatan Kualitas udara pada tahun 2020, setelah melakukan langkah pengendalian dampak batu bara yang menyebabkan polusi udara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : Suara.com

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES