Kopi TIMES

Sukseskan Program Vaksin Covid-19 dengan Pesan Kearifan Lokal

Rabu, 17 Maret 2021 - 09:33 | 46.58k
Dyaloka Puspita Ningrum S IKom M IKom.
Dyaloka Puspita Ningrum S IKom M IKom.

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sejak diumumkannya secara langsung oleh Presiden Joko Widodo pada awal bulan Maret tahun 2020 silam, kasus Covid-19 yang turut menghampiri tanah air telah menaruh perhatian yang tiada hentinya.

Adaptasi kebiasaan baru sebagai alternatif pun dijalankan dengan pemberlakuan Protokol Kesehatan dengan memberlakukan 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan dengan Air yang Mengalir, serta Menjaga Jarak Fisik).

Sesungguhnya hal tersebut juga belum memberikan jaminan yang maksimal untuk segera mungkin pulih kembali menuju masa depan yang benar-benar normal dan seperti yang diharapkan.

Berbagai kebijakan pemerintah terkait aturan pembatasan kegiatan masyarakat di beberapa daerah bahkan terus berlanjut sebagai suatu perkara yang cukup membingungkan.

Kerisauan terhadap penguatan komunikasi kesehatan seperti apakah yang semestinya menjadi fokus kebutuhan di setiap interaktivitas publik? Karena implementasi adaptasi kebiasaan baru dengan Panduan Protokol Kesehatan/ 3M tersebut pada akhirnya secara tidak disadari mampu menghasilkan sebuah gaya hidup baru di masyarakat dalam penyesuaian perilaku hidup sehat dan bersih sebagai bagian dari upaya persuasif maupun upaya preventif di masa sulit sekarang ini.

Menggunakan masker saat ini adalah keputusan dan kesadaran individu termasuk mencuci tangan dengan air yang mengalir, tetapi menjaga jarak seharusnya sudah menjadi keputusan bersama. Apabila ada individu yang berinteraksi/ berkomunikasi dengan orang lain dengan melepas masker sebagai kewajibannya, maka lawan bicaranya harus dapat menjauh agar tetap menciptakan jarak yang ideal.

Ulasan kalimat di atas, pada prinsipnya menjadi tanggung jawab bersama yang harus dan terus dipraktikkan dalam memahami kondisi waspada Covid-19 yang sampai sekarang ini masih belum menunjukkan titik terang dari setiap perkembangannya meski vaksin penyembuhannya sendiri sudah dicari, dibeli dan bahkan akan didistribusikan secara bertahap kepada masyarakat Indonesia.

Merefleksi 1 tahun kehadiran virus corona di Indonesia, ada banyak infodemik yang tidak akurat, tidak sinkron dan sangat membingungkan publik khususnya dalam hal ini juga tidak ketinggalan dilematis terkait sosialisasi pemberian vaksin Covid-19 secara gratis kepada seluruh lapisan masyarakat yang belum terkonsolidasi dengan cukup baik.

Presiden Joko Widodo menjadi prioritas orang di klaster pertama yang mendapatkan suntikan perdana vaksin Covid-19 dan kemudian dilanjutkan oleh tokoh, pejabat/ figur lainnya. Sehingga dari hal tersebut, pemerintah pun harus berkomitmen dan detail dalam menyampaikan literasi vaksinasi diantaranya meliputi kelompok masyarakat yang ditargetkan, efektifitas, perizinan dan keamanan untuk kesehatan, langkah antisipasi serta jadwal pendataan dan pendaftaran Vaksin Covid-19 yang akan didistribusikan secara luas/ merata ke seluruh wilayah di tanah air dalam menekan kesimpang siuran isu-isu yang berpotensi menggagalkan program vaksin Covid-19 itu sendiri.

Menelaah informasi tentang pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat dapat dikemas dengan pesan-pesan yang memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri seperti layaknya pelaksanaan program komunikasi pemasaran, salah satunya melalui kolaborasi yang memunculkan kembali nilai-nilai kearifan lokal yang juga identik dengan karakter Bangsa Indonesia.

Imbauan kolektif mengenai vaksinasi itupun dapat divariasikan dengan menggunakan tulisan dan bahasa daerah agar lebih mudah dipahami oleh orang-orang khususnya yang tinggal diberbagai pelosok daerah.

Selain itu, masyarakat juga dapat menjalankan beberapa kegiatan produktif dengan rangkaian rutinitas yang sifatnya sederhana namun dapat digunakan sebagai modal dalam menjaga kualitas persatuan dan kesatuan bangsa di tengah masifnya arus global/ modernisasi tanpa harus menghilangkan unsur-unsur keasliannya.

Sebagai contoh misal mengonsumsi makanan dan minuman produk lokal yang bergizi (jamu/ menu tradisional lainnya), berkebun serta berolahraga yang teratur dengan tetap mengindahkan kedisiplinan protokol kesehatan/ 3M sebagai kunci utama yang digadang-gadangkan dalam upaya mengakhiri pandemi yang penuh tantangan ini.

Menggunakan masker sekarang ini bahkan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Pesan dan pembelajaran sosialnya sudah cukup sukses dikampanyekan di masa adaptasi kebiasaan baru. Siap ataupun tidak, publik sudah seharusnya memahami pentingnya komunikasi kesehatan, termasuk dalam penerimaan informasi mengenai pemberian vaksin Covid-19 dengan kebermanfaatannya kepada publik.

Mari bersama-sama kita semua bergotong royong dalam mendukung dan memberikan kepercayaan terhadap penyelenggaraan vaksin Covid-19 tanpa biaya sedikitpun sebagai bentuk kepribadian dan budaya bangsa. Pendekatan berupa fakta medis berdasarkan pengalaman dari para penerima vaksin Covid-19 terdahulu juga sangat dibutuhkan dalam menggiring persepsi di masyarakat meskipun hanya melalui metode yang paling konvensional sekalipun yaitu dari mulut ke mulut sebagai salah satu inti dari pesan komunikasi kesehatan.

Melalui Program Vaksin Covid-19 itulah, setidaknya membuka sedikit celah untuk melindungi imunitas/ antibodi tubuh seluruh Warga Negara Indonesia yang aman dalam melawan dan melemahkan virus yang sangat beresiko di waktu ini. (*)

 

***

*) Penulis adalah Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, Dyaloka Puspita Ningrum S IKom M IKom.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES