Peristiwa Daerah

Nasabah BMT di Semarang Tuntut Uang Tabungan Dikembalikan

Senin, 15 Maret 2021 - 17:29 | 106.40k
Nasabah BMT Taruna Sejahtera saat menuntut pengembalian tabungannya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (15/3/2021). Dhani Setiawan/Times Indonesia
Nasabah BMT Taruna Sejahtera saat menuntut pengembalian tabungannya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (15/3/2021). Dhani Setiawan/Times Indonesia

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Puluhan nasabah tabungan mendatangi kantor pusat BMT Taruna Sejahtera di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (15/3/2021).

Mereka meminta tabungan dan depositonya untuk dapat dicairkan pada hari itu. Diperkirakan nasabah yang belum dibayar hingga Rp 950 juta, dan bahkan bisa bertambah hingga miliaran rupiah.

"Kami minta agar BMT kembalikan uang kami, karena sudah setahun kami tidak bisa mengambil uang di tabungan kami ini," ujar Isroi, salah satu nasabah tabungan BMT Taruna Sejahtera.

Isroi yang memiliki tabungan sekitar Rp 64 juta ini sudah sejak April 2020 selalu dijanjikan akan dikembalikan oleh pengurus BMT Taruna Sejahtera.

Nasabah BMT Taruna Sejahtera saat menuntut pengembalian tabungannya di Ungaran

"Sudah tiga kali kami datang kesini tapi tidak pernah ada kejelasan kapan uang kami dikembalikan, yang ada hanya dijanji-janjikan uang akan dikembalikan," ungkap warga Tuntang, Kabupaten Semarang ini.

Hal senada juga diungkapkan oleh pengacara salah seorang nasabah, Bramedika Kris Endira yang menyatakan sejak Februari lalu kliennya sudah berusaha meminta uang tabungan sebesar Rp 200 juta. Namun hingga kini tidak pernah ada kejelasan kapan uang nasabah akan dikembalikan.

"Kami telah mendatangi dengan etika baik, mediasi juga kami usahakan. Jalur hukum berupa surat somasi sudah saya layangkan hingga tiga kali tapi tidak pernah ada itikad baik dari BMT Taruna Sejahtera," ungkapnya.

Bramedika menambahkan jika ia pun juga mengalami hal yang. "Setiap kali kami datang selalu dijawab tidak ada uang, padahal kami sudah dijanjikan berulang kali akan dibayar," keluhnya.

Setiap kali didatangi, manajemen BMT selalu menyatakan Pandemi Covid-19 ini menjadi alasan mengapa perputaran keuangan di BMT Taruna Sejahtera tidak lancar.

"Pandemi selalu jadi alasan, karena Pandemi peminjam tidak bisa membayar angsuran. Selain itu bidang usaha yang dijalankan BMT juga tidak dapat berjalan dengan baik," ujarnya.

Keributan pun terjadi saat nasabah menemui manajemen BMT Taruna Sejahtera. Seorang nasabah menangis histeris ketika CEO BMT Taruna Sejahtera, Yahsun menyatakan pihaknya tidak dapat membayarkan uang tabungan yang telah dijanjikan pada Senin 15 Maret 2021.

"Kalau mau minta tanggal InsyaAllah akan kami bayar 15 Juni mendatang," ujar Yahsun pada nasabah saat mediasi.

Namun nasabah enggan mendapatkan jawaban berupa janji-janji pembayaran. Nasabah minta untuk adanya aset yang dapat diserahkan pada nasabah sebagai jaminan untuk pembayaran tabungan.

"Saya sudah tidak punya aset, rumah sudah saya jual untuk membayar, mobil sudah ditarik oleh leasing. Jika saat ini saya dipenjarakan saya sudah siap," ungkap Yahsun di hadapan nasabahnya.

Tidak lama karena adanya kericuhan jajaran Polres Semarang pun datang ke kantor BMT Taruna Sejahtera. Polisi berusaha menengahi permasalahan antara nasabah dan manajemen BMT Taruna Sejahtera. Namun rupanya juga tidak ada titik temu.

"Bapak Ibu sekarang bisa melakukan pengaduan dengan datang ke Polres Semarang untuk dapat mengadukan jumlah uang yang belum dibayarkan BMT," ungkap KBO Satreskrim Polres Semarang, Ipda Sudaryo.

Kasus ini pun saat ini ditangani jajaran Satreakrim Polres Semarang untuk dilakukan pendalaman kasus. Dalam waktu dekat nasabah dan jajaran manajemen BMT Taruna Sejahtera di Kabupaten Semarang akan dipanggil penyidik untuk memberikan keterangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES