Peristiwa Daerah

Komunitas Banyu Bening Yogyakarta Ajak Masyarakat Manfaatkan Air Hujan

Minggu, 14 Maret 2021 - 11:12 | 151.63k
Anggota Komunitas Banyu Bening ketika mengikuti Ngobrol Santai di markasnya. (FOTO: Soni Haryono/TIMES Indonesia)
Anggota Komunitas Banyu Bening ketika mengikuti Ngobrol Santai di markasnya. (FOTO: Soni Haryono/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Air adalah sumber kehidupan baik manusia dan alam semesta. Dari tahun ke tahun, kebutuhan air bersih untuk konsumsi terus meningkat seiring bertambahnya penduduk. Ironisnya, sumber air bersih di bumi justru berkurang. Nah, untuk mengatasi krisis air bersih Komunitas Banyu Bening di Yogyakarta mengajak masyarakat memanfaatkan air hujan sebagai sumber kehidupan.

“Berkurangnya sumber air tidak dapat dilepaskan dari kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh ulah tangan manusia,” kata Pegiat Lingkungan, Udin dalam acara Ngobrol Santai (Ngobras) di Markas Komunitas Banyu Bening di Dusun Blekik, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta dalan siaran pers kepada TIMES Indonesia, Minggu (14/3/2021).

banyu-bening64ee78509469c701.jpg

Ketua Komunitas Banyu Bening, Sri Wahyuningsih mengatakan, air hujan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia terutama kesehatan tubuh manusia.

Dari penelitian yang dilakukan Komunitas Banyu Bening, air hujan kandungan TDS-nya relatif lebih rendah dan PHnya relatif tinggi dibandingkan dengan sumber air yang diambil dari bumi. Hal ini menunjukan bahwa air hujan lebih baik dan sehat dari air-air lainnya.

“Saat ini, di Indonesia masyarakatnya masih sedikit yang mau memanfaatkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan pokok air bersih skala rumah tangga. Padahal, untuk memperolehnya relatif murah biayanya,” terang perempuan yang akrab disapa Bu Ning ini.

Dengan memanfaatkan air hujan maka dapat mengurangi kerusakan lingkungan. Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat memanfaatkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Tapi, sebelum dikonsumsi harus diolah dulu. Harus dipisahkan dulu dengan kadar asamnya. Caranya cukup gampang dan murah. Yang ini belajar dapat datang ke Komunitas Banyu Bening, gratis,” terang Bu Ning.

Acara Ngobrol Santai (Ngobras) Markas Komunitas Banyu Bening bertema pemanfaatan air hujan itu dalam rangka memperingati komunitas yang genap sembilan tahun. Hadir dalam kegiatan ini berbagai tokoh dan anggkota komunitas seperti Andhika Basituo, pegiat lingkungan hidup, sejumlah mahasiswa anggota Mapala 'Walang' dari Kampus STTN Batan Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES