Peristiwa Daerah

Upacara Melasti Umat Hindu di Banyuwangi Digelar Serentak Terbatas

Kamis, 11 Maret 2021 - 16:45 | 41.34k
Upacara Melasti umat Hindu di Rowo Bayu. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Upacara Melasti umat Hindu di Rowo Bayu. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pada peringatan Hari Raya Nyepi tahun 2021, umat Hindu di Banyuwangi melangsungkan Upacara Melasti dengan sederhana dan terbatas, Kamis (11/3/2021).

Upacara Melasti ini berlangsung secara serentak di berbagai wilayah di Banyuwangi. Mulai dari wilayah Banyuwangi Barat, Utara dan Selatan.

Upacara Melasti secara sederhana ini telah disepakati oleh seluruh umat Hindu di Banyuwangi. Meski digelar sederhana dan terbatas, namun tidak sedikitpun mengurangi kesakralan upacara di tahun Covid-19 ini.

"Hari seluruh umat Hindu di Banyuwangi serempak melaksanakan Melasti. Semua berlangsung sederhana dan terbatas. Sesuai anjuran pemerintah, seluruh umat diwajibkan memakai masker dan tidak berjubal," ucap Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Kabupaten Banyuwangi, Suminto.

Disebutkan Suminto, pelaksanaan Melasti ini masing-masing dilangsungkan di berbagai wilayah. Diantaranya, di pantai Boom, Rowo Bayu, pantai Palu Kuning, Watu Buceng, pantai Trianggulasi Alas Purwo, pantai Grajagan dan pantai Pulau Merah.

Sebagaimana diketahui, Rowo Bayu merupakan sebuah wisata religi di Desa Bayu, Kecamatan Songgon Banyuwangi. Pada tahun 2019 lalu, Rowo Bayu menjadi pusat perhatian banyak orang karena dikaitkan sebagai lokasi dari cerita netizen mengenai KKN di Desa Penari.

Di Rowo Bayu, ada sebuah telaga yang cukup luas. Letaknya berada di tengah hutan dengan pepohonan berusia ratusan tahun. Selain menjadi tempat rutin upacara Melasti, pada hari-hari normal Rowo Bayu juga kerap dikunjungi wisatawan karena keindahan tempatnya.

Pada upacara Melasti tahun ini, PHDI Kabupaten telah membagi titik lokasi upacara berdasarkan wilayah masing-masing umat Hindu. Di masing-masing titik, terdapat peraturan yang sama. Yakni pembatasan jumlah umat yang mengikuti Melasti.

"Masing-masing umat dari setiap Kecamatan sudah dibagi. Ini dilakukan agar tidak terjadi over kapasitas saat melangsungkan Melasti," katanya.

Sedangkan untuk umat yang tidak mengikuti, disarankan untuk bersembahyang di rumah masing-masing dengan menggunakan tirta yang dibagikan. Untuk pelaksanaan Tawur Kesanga, prosesinya disederhanakan tanpa mengurangi makna.

"Kalau biasanya ada ratusan bahkan ribuan, kali ini hanya terbatas. Maksimal 100 orang saja. Dan itupun dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19," imbuhnya.

Sesuai tema Upacara Melasti tahun 2021 ini "Kolaborasi dalam Harmoni Menuju Indonesia Maju", Suminto berpesan kepada seluruh umat Hindu di Banyuwangi agar meningkatkan pengendalian diri. Meningkatkan harmonisasi dengan seluruh lingkungan sekitar dan bekerja dalam mendukung pemerintah menyelesaikan persoalan pandemi Covid-19. "Dalam situasi yang kritis ini mohon sekiranya saling mengerti dan bekerjasama. Tetap optimis dan terus berusaha. Hari Raya Nyepi tahun 2021 ini mari kita maknai dengan kebersamaan yang saling menjaga dan menghormati," pesan Suminto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES