Peristiwa Daerah

Stok Reagen PCR Menipis, RSUD Kota Banjar Prioritaskan Pasien Sendiri

Rabu, 10 Maret 2021 - 15:47 | 92.27k
Direktur RSUD Banjar, drg Eka Lina Liandari. (Foto:Susi/TIMES Indonesia)
Direktur RSUD Banjar, drg Eka Lina Liandari. (Foto:Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Ketersediaan reagen PCR di RSUD kota Banjar saat ini mulai menipis dan dikhawatirkan menghambat penanganan 3T (Tracing, Testing dan Treatment) do Kota Banjar.

Hal tersebut diutarakan Direktur RSUD, drg Eka Lina Liandari Rabu (10/3) di kantornya. Eka  mengungkapkan bahwa ketersediaan alat pockit dari rumah sakit sekitar 80 reagen dan dari alat bantuan provinsi berupa PCR portable sebanyak 32 reagen.

drg Eka Lina Liandari BNakes melakukan tes Swab kepada salah satu kontak erat (Foto:Susi/TIMES Indonesia)

"Sekarang masih ada ketersediaan 112 reagen lagi. Pengajuan tambahan reagen sudah dilakukan dan sedang ditinjau hanya menunggu keputusan," terangnya.

Diuraikan Eka, proposal sudah diajukan dari awal Februari karena di awal tahun tidak ada kepastian dari bantuan APBD. "Tapi ternyata bantuan dari APBD ada, jadi kami mencoba untuk penambahan reagen".

Lebih lanjut, Eka berujar bila pada pada waktunya memang tidak ada dan sudah habis maka pihaknya akan mengambil kebijakan lain.

"Kebijakan saya selanjutnya adalah dengan memprioritaskan PCR untuk pemeriksaan pasien yang ada di RSUD saja karena penggunaan anggarannya dari fungsional BLUD RSUD Banjar. Sementara untuk kepentingan Dinkes dan RS Asih Husada saya serahkan ke Dinkes pelaksanaan nya," imbuhnya.

drg Eka Lina Liandari CPetugas Nakes saat melakukan Tracing terhadap kontak erat pasien terkonfirmasi positif (Foto: Susi/TIMES Indonesia)

Merujuk dari data RSUD, diketahui bahwa selama ini penggunaan reagen kebanyakan dari Dinas kesehatan. "Dinkes kebanyakan menggunakan untuk kepentingan tracing dan saya tak sanggup bila itu menggunakan anggaran dari RSUD bukan dari APBD," tegasnya.

Atas permasalahan tersebut, Direktur RSUD Kota Banjar berharap semoga pencairan anggaran pengajuan reagen dapat segera direalisasikan sebelum stok reagen habis. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES