Wisata Indonesia Bangkit

Kualitas Pariwisata dan Penurunan Gas Emisi Bisa Dongkrak Wisata Indonesia

Rabu, 10 Maret 2021 - 01:15 | 63.19k
Ilustrasi Pariwisata Pure di Bedugul Bali  (FOTO: Pinterest)
Ilustrasi Pariwisata Pure di Bedugul Bali (FOTO: Pinterest)
FOKUS

Indonesia Bangkit

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid membuat bisnis pariwisata nasional masih terdampak besar. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf RI), kunjungan wisatawan pada 2020 mengalami penurunan.

Hal itu terungkap dalam diskusi strategis 'Redefining Sustainable Tourism Roadmap' yang diselenggarakan MarkPlus Tourism secara virtual dan dihadiri oleh Kemenparekraf dan chief stategic advisor pada Selasa (9/3/2021).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf RI) Sandiaga Uno menjelaskan, kunjungan wisatawan mancanegara turun hingga 75 persen, sementara wisatawan nusantara turun 30 persen.

Namun, prioritas utama Kemenparekraf bukan lagi mengembalikan jumlah kunjungan melainkan kualitas pariwisata.

Pariwisata-Pure-di-Bedugul-Bali-2.jpgChief Stategic Advisor Dino Patti Djalal (Kiri) (FOTO: Dok Marplus.Tourism)

"Saat ini, mengembalikan jumlah kunjungan yang tinggi bukan menjadi prioritas kami. Sektor pariwisata Indonesia kini menekankan pada kualitas atau length of stay, spending, dan dampak pariwisata terhadap lingkungan," kata Sandi.

Strategi promosi di sektor pariwisata Indonesia di mana pasca pandemi akan mengembalikan ekonomi di daerah wisata naik kembali, karena itu perlu adanya pengiklanan wisata dapat menunjukan pengalaman berlibur di Indonesia.

Dengan kegiatan promosi tersebut diharapkan wisata Indonesia menjadi destinasi nomer satu di Asia Tenggara, pariwisata yang berkelanjutan pun digaungkan oleh pemerintah.

Berbagai langkah strategis dilakukan, salah satunya dengan memberikan stimulus bagi desa wisata dan memastikan industri pariwisata di Indonesia akan lebih ramah lingkungan dengan menghasilkan zero carbon footprint.

Kampanye ini disambut baik Dino Patti Djalal selaku Mantan Wakil Menteri Luar Negri dan Chief Strategic Advisor. Menurutnya sangat penting Indonesia mengurangi gas emisi karbon terutama sektor wisata di Indonesia.

"Indonesia merupakan salah satu negara penghasil emisi karbon di dunia. Karena itu, dalam definisi sustainable tourism juga perlu menghitung carbon footprint atau definisi mengenai emisi, bukan sekadar kebersihan pantai," jelas Dino.

Dunia masih menunggu komitmen Indonesia dalam target menurunkan gas emisi sehingga dapat menarik kembali minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia dan memberikan Traveling experience sebagai bahan promosi wisata di Indonesia.

"Saya usulkan untuk membuat suatu tool dalam satu video yang menampilkan traveling experience di salah satu destinasi wisata di Indonesia. Ini akan menjadi menarik bagi para wisatawan mancanegara maupun lokal,” tambah Dino dalam diskusi Kemenparekraf RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES