Kuliner UMKM Tangguh

Lewat Pemasaran Online, Gemblong dan Comro Ratu Sejagad Bertahan di Tengah Pandemi

Selasa, 09 Maret 2021 - 14:31 | 109.55k
Pelaku bisnis online di Sumedang, Elit Novianti saat memamerkan produk unggulan cemilan Comro ratu sejagad dan Gemblong ketan hitam (FOTO: Alan Dahlan/TIMES Indonesia)
Pelaku bisnis online di Sumedang, Elit Novianti saat memamerkan produk unggulan cemilan Comro ratu sejagad dan Gemblong ketan hitam (FOTO: Alan Dahlan/TIMES Indonesia)
FOKUS

UMKM Tangguh

TIMESINDONESIA, SUMEDANGPandemi Covid-19 membuat pebisnis harus kreatif memasarkan produknya. Seperti yang dilakukan pebisnis online asal Kota Tahu Sumedang, Elit Novianti (40) yang memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk jajanan Gemblong dan Comro miliknya.

Warga Desa Licin, Kecamatan Cimalaka yang tergabung dalam Asosiasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengatakan, pandemi Covid-19 harusnya tidak menjadi kendala untuk membuat bisnis lancar, selama mereka bisa berinovasi dan memunculkan kreativitas.  

 "Mungkin bagi sebagian orang, pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Februari 2020 lalu sampai sekarang sangat mempengaruhi perekonomian. Akan tetapi, malah menjadi berkah bagi pelaku bisnis online," ujar Novianti yang telah dikaruniai dua anak itu kepada TIMES Indonesia di Sumedang, Selasa (9/3/2021). 

Elit menyebutkan, dirinya berkecimpung di bisnis online sejak 2018 lalu. Awal mulanya hanya mencoba dan iseng saja. Waktu itu, dimulai dengan menawarkan barang berupa karpet melalui status Whatsapp hingga face to face. 

"Alhamdulillah, pertama menawarkan karpet ini banyak pembeli. Akhirnya sebanyak 250 buah karpet laku terjual atau senilai Rp 250 juta lebih," terangnya. 

Berkaca dari cara penjualan seperti itu dengan hasil cukup memuaskan, Elit semakin gigih mengembangkan pemasaran secara online melalui medsos seperti facebook dan lainnya. 

"Setelah itu, saya pun tidak hanya menawarkan satu produk barang saja. Kini sejumlah varian kuliner cemilan khas daerah pun ikut mewarnai produk yang didagangkan," katanya. 

Elit memaparkan, sejak awal masa pandemi Covid-19 ada beberapa varian makanan cemilan yang ditawarkan seperti, Gemblong asli ketan hitam, Gabin, Bacitruk kepanjangan dari baso aci tulang kriuk, Comro ratu sejagad, Rengginang, Baby fish goreng dan lain sebagainya. 

"Untuk harga semua cemilan khas daerah ini masih terjangkau seperti, gemblong ketan hitam dibandrol Rp 10 ribu tiap bungkusnya. Kemudian, Comro ratu sejagad terdapat 10 biji seharga Rp 12 ribu per bungkusnya. Gabin dibandrol Rp 12 ribu tiap bungkusnya. Lalu, Bacitruk hanya Rp 15 ribu per bungkusnya," terang Elit. 

Elit mengatakan, setiap hari produk yang ditawarkan selalu update dan diunggah melalu akun facebook Elita Novianti, instagram elita.novianti hingga di status whatsappnya. 

"Keuntungan setiap harinya tidak bisa diprediksi dapat berapa, ya minimal sehari bisa meraup keuntungan Rp 100 ribu bahkan bisa lebih," katanya. 

Elit mengakui, dalam menggeluti bisnis penjualan online Gemblong dan Comro dilakukan secara otodidak yang dinilai sangat menantang bahkan simpel dijalankan.  "Ya, semoga bisnis berjualan secara online di tengah pandemi Covid-19 ini terus lancar dan berharap konsumen atau permintaan semakin meningkat," kata Elit. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES