Peristiwa Daerah

Desa Randugunting Semarang Siapkan Bank Sampah Masuk BUMDes

Selasa, 09 Maret 2021 - 13:58 | 54.17k
Warga melakukan pemilahan dan penimbangan sampah untuk dijual di bank sampah di Desa Randugunting, Kabupaten Semarang, Selasa (9/3/2021). (FOTO: Dok CCAI)
Warga melakukan pemilahan dan penimbangan sampah untuk dijual di bank sampah di Desa Randugunting, Kabupaten Semarang, Selasa (9/3/2021). (FOTO: Dok CCAI)

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Sampah menjadi persoalan di mana pun. Untuk menyiasatinya, Desa Randugunting, Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang mengajak warga memilah sampah untuk dimasukkan dalam Bank Sampah yang rencananya merupakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Kepala Desa Randugunting, Nuryanto menyatakan, berencana memperluas bidang-bidang usaha Bumdes. Dari yang saat ini menaungi pengelolaan air bersih dan gedung serba guna, bertambah pada pengelolaan sampah.

Harapannya, dengan bertambahnya bidang usaha Bumdes, kesejahteraan dan kualitas layanan warga bisa ditingkatkan.

Warga-melakukan-pemilahan-dan-penimbangan-sampah-untuk-dijual-2.jpg

"Bank sampah ini untuk menarik warga untuk dapat memilah sampah sejak dari tingkat rumah tangga. Setelah terpilah sampah yang masih dapat dimanfaatkan atau didaur ulang dapat dijual oleh warga," ungkap Nuryanto di Kabupaten Semarang, Selasa (9/3/2021).

Saat ini di Desa Randugunting sendiri sudah ada 4 bank sampah di desanya. Di antaranya Kebonan Berseri, Maju Jaya, dan Wanita Utomo yang selama ini bekerja sama dengan Yayasan Bintari dan Coca-Cola Amatil Indonesia.

"Kami dapat dampingan, harapan kami dapat terus berjalan dengan baik bank sampah ini," ujarnya.

Meski demikian, ia melanjutkan, masih ada kendala pengorganisasian antarbank sampah dan pengelolaannya. Misalnya saja bank sampah induk dan tempat pembuangan akhir. “Belum ada lahan, sedangkan dana desa tidak boleh digunakan untuk pembebasan lahan,” katanya.

Regional Corporate Affairs Manager-East CCAI Armytanti Hanum Kasmito mengatakan kegiatan bank sampah sempat terhenti akibat pembatasan kegiatan di masa pandemi. Meski demikian, antusiasme warga menabung sampah tetap tinggi.

Dengan jumlah nasabah mencapai 48 orang, masing-masing bank sampah rata-rata menggelar penimbangan 3 kali per bulan. Selama 6 bulan berjalan, ketiga bank sampah di Randugunting mengumpulkan 1,7 ton sampah.

“Kegiatan ini tak hanya berdampak pada sisi ekonomi, tapi sekaligus ada sisi edukasi dan perubahan perilaku dalam mengelola sampah,” katanya terkait Bank Sampah di Desa Randugunting, Bergas, Kabupaten Semarang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES