Ekonomi Indonesia Bangkit

Seri Bisnis Pisang (2): Persiapan Bibit dan Perhitungan Biaya

Selasa, 09 Maret 2021 - 13:32 | 165.17k
Dr Supriyanto. Asosiasi Pisang Indonesia dan Dosen Universitas Islam Malang.
Dr Supriyanto. Asosiasi Pisang Indonesia dan Dosen Universitas Islam Malang.
FOKUS

Indonesia Bangkit

TIMESINDONESIA, MALANG – Pertanyaan yang sering muncul saat akan menanam pisang, salah satunya adalah bagaimana memilih bibit yang baik dan bagaimana mendapatkanya? Di seri bisnis pisang 2 ini, 'profesor' pisang Unisma Malang, Supriyanto, akan membahasnya. 

Bibit yang baik adalah bibit yang tersedia saat dibutuhkan. Kriterianya unggul dan harganya terjangkau. Disebut unggul jika memenuhi kriteria: sehat, dan berasal dari induk yg produktif. Bibit dapat dibeli di balai pembibitan setempat atau dengan cara memperbanyak sendiri.

Lalu muncul pertanyaan: berapa harganya? Ada tiga jenis bibit pisang dengan harga yang berbeda. Pertama, anakan atau dongkelan. Kedua, perbanyakan dari bonggol atau BIF dan PIF. Dan ketiga: kultur jaringan. 

Harga satuan per bibit anakan berkisar antara Rp 5.000 sampai Rp 10.000. Untuk harga yang di BIF atau PIF sekitar Rp 8.000 sampai Rp 12.000. Untuk bibit kultur jaringan antara Rp 10.000 sampai Rp 15.000. 

Harga di atas adalah harga eceran sebelum ditambah ongkos kirim. Harga dalam jumlah besar bisa lebih rendah dengan ongkos kirim lebih murah. 

Bagaimana jika membuat atau memperbanyak bibit sendiri?Tutorial cara memperbanyak bibit sudah tersebar di internet. Tetapi untuk perbanyakan bibit dengan kultur jaringan perlu pendidikan dan pelatihan khusus dari ahlinya. 

Bagaimana menghitung kebutuhan bibit? Untuk menghitung kebutuhan bibit, harus diketahui dulu luas lahan yang akan ditanami dan jarak tanam yang akan dipakai. 

Jarak tanam ideal adalah 2 kali panjang daun. Untuk pisang berbatang besar seperti Kepok, Raja dan Ambon jarak tanam 3 x 3 meter. Untuk pisang berbatang sedang seperti cavendish, INA-3, Janten, bisa dengan 3x2 meter. Pisang jenis kecil seperti Mas Kirana, Uli, Muli, Barlin bisa dengan jarak 2x1,5 meter.

Contoh kasus. Luas lahan 5.000 meter. Jarak tanam 3 x 2. Maka cara menghitung kebutuhan bibit 5.000 : 6 = 833. Jadi kebutuhan bibit 833 pohon. 

Berapa kebutuhan biaya pengadaanya? Jika harga sudah diketahui, jarak tanam sudah ditentukan dan luas lahan diketahui, maka biaya bisa dihitung dengan mudah. Contoh kebutuhan bibit 833 pohon x Rp 10.000 = Rp 8.330.000. 

Selamat menanam semoga sukses. Sampai bertemu di seri bisnis pisang berikutnya. (*)

*) Penulis adalah Supriyanto. Alumni Angkatan ke-2 MKNU Jawa Timur. Dosen Universitas Islam Malang

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES