Wisata

Desa Wisata Batu Layang Dapat Penghargaan, Ini Kata Bupati Bogor

Senin, 08 Maret 2021 - 21:33 | 86.42k
Sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan dari Menparekraf untuk Desa Wisata Batu Layang. (Foto: Diskominfo Kab. Bogor)
Sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan dari Menparekraf untuk Desa Wisata Batu Layang. (Foto: Diskominfo Kab. Bogor)

TIMESINDONESIA, BOGOR – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI) tetapkan 16 Desa Wisata di Indonesia yang telah berupaya mendorong quality tourism dan meningkatkan lapangan pekerjaan yang luas. Sebagai desa wisata berkelanjutan, salah satunya Desa Wisata Batu Layang Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor, Rabu (03/03) lalu di Jakarta.

Penghargaan dan sertifikasi itu diberikan untuk mewujudkan pariwisata yang lestari dan sejahtera. Desa Batu Layang, Cisarua Kabupaten Bogor berhasil menjadi salah satu desa yang sesuai dengan kriteria sertifikasi Kemenparekraf yang ditetapkan Permenparekraf Nomor 14 tahun 2016.

Desa Wisata Batulayang, Cisarua, Kabupaten Bogor, menjadi satu-satunya Desa di Jawa Barat yang dipilih oleh Kemenparekraf sebagai  desa wisata berkelanjutan untuk mewujudkan pariwisata yang lestari dan sejahtera.

Untuk diketahui, penghargaan dan sertifikasi sebagai desa wisata berkelanjutan dari Lembaga Sertifikasi Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan, diberikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,  Sandiaga Uno di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Jakarta, pada Rabu (3/3). Penghargaan diterima langsung oleh Kepala Desa Batu Layang, H.M Iwan Setiawan.

Bupati Bogor, Ade Yasin dalam keterangan tertulisnya pada Senin (8/3) mengatakan, penghargaan yang diberikan Kemenparekraf tersebut merupakan bentuk terlaksananya wisata yang berkualitas di tengah kondisi Covid-19 dengan menerapkan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (4K).

Menurutnya, keunggulan Desa Wisata Batu Layang adalah menawarkan pengalaman pariwisata seperti pemandangan lanskap yang indah, camping ground, outbound, dan edukasi budaya. Seperti membatik dengan pewarna alami, seni budaya Jaipong dan angklung, edukasi sampah, serta home stay dan penginapan. Desa wisata Batu Layang juga melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar dengan membuat kerajinan tangan seperti rajutan.

“Keunggulan itu berhasil memenuhi salah satu aspek penilaian Kemenparekraf yakni kemampuan Desa Batu Layang bangkit dari pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Ade berharap penghargaan dan sertifikasi yang diberikan dapat menjadikan Desa Wisata Batu Layang lebih baik lagi dengan meningkatkan pengelolaan dan kualitas manajemen pariwisata di Desa Wisata Batu Layang itu. Selain dapat mendorong mewujudkan “Bogor Sport and Tourism”, juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat sekitarnya.

Selanjutnya, Kades Batu Layang, H.M Iwan Setiawan mengungkapkan untuk mendapatkan penghargaan dan sertifikasi itu. Proses telah dimulai sejak Oktober 2020 lalu melalui serangkaian persyaratan seperti assignment dari pihak Kemenparekraf. Untuk mengoptimalkan pengelolaan, ia berencana melakukan pemasangan jaringan internet atau wifi di beberapa titik untuk menunjang kebutuhan pengunjung.

“Harapannya di era digital ini kita ingin memasang wifi di beberapa titik untuk menunjang kepariwisataan di Desa Wisata Batu Layang. Kita juga berharap tahun 2021 pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga Desa Wisata Batulayang dapat berjalan dan berlari kembali,” tukas Kades Batu Layang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES