Pendidikan

Ponpes Al-Urwatul Wutsqo Jombang Ciptakan Sistem Cepat dan Mudah Membaca Al-Qur'an

Senin, 08 Maret 2021 - 16:33 | 109.27k
Solechan, Ustadz Ponpes UW Desa, Bulurejo, Diwek, Jombang saat ditemui dikantornya (Foto : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Solechan, Ustadz Ponpes UW Desa, Bulurejo, Diwek, Jombang saat ditemui dikantornya (Foto : Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo (Ponpes Al Urwatul Wutsqo) yang terletak di Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang mempunyai sistem pembelajaran yang mudah dan cepat untuk membaca dan memahami Al-Qur'an.

Sistem pembelajaran tersebut dinamakan sistem pembelajaran Qur'ani. Di dalamnya terdapat metode atau cara cepat membaca dan memahami ilmu Al-Qur'an mulai dari tatacara membaca dan menulis Al-Qur'an dengan baik dan benar, mempelajari ilmu alat nahwu dan shorrof, hingga bagaimana memahami Al-Qur'an dengan cara mengartikan perkata.

"Sistem ini diciptakan oleh almarhum pengasuh Ponpes Al Urwatul Wutsqo KH Qoyim Ya'qub. Dengan tujuan mempermudah orang untuk belajar dan memahami Al-Qur'an sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW," ungkap Solechan, Ustaz sekaligus penanggungjawab Qur'ani untuk santri mahasiswa putra, kepada TIMES Indonesia. Senin (8/3/2021).

Solechan Ustadz Ponpes UW Desa a

Sesuai dengan visi dan misi Ponpes Al Urwatul Wutsqo sendiri yaitu ingin membumikan Al-Qur'an dengan mencetak guru Al-Qur'an melalui sistem pembelajaran Qur'ani.

"Selain mudah dan cepat untuk memahami Al-Qur'an. Sistem ini diciptakan oleh almarhum abah untuk mencetak guru Al-Qur'an yang bisa mengajarkan kepada siapapun. Secara tidak langsung belajar Qur'ani akan mengajarkan menjadi guru Qur'ani," jelas pria yang juga sebagai Dosen di Kampus STIT-UW Jombang ini.

Metode pembelajarannya pun mudah dipahami dengan memakai 3 prinsip utama yaitu Bunyi, Baca, Tulis. Bunyi yang berarti membunyikan bacaan tanpa melihat tulisan, diulang-ulang sampai santri atau murid paham bunyinya dan hafal.

Kemudian Baca yang berarti santri membaca apa yang diajarkan atau melihat peraga dengan tujuan santri atau murid paham bentuk dari kata yang sudah dibunyikan atau dihafal.

Terakhir Tulis yang artinya santri atau murid disuruh menulis apa yang sudah dipelajar dengan cara mencontoh terlebih dahulu kemudian menulis tanpa mencontoh yang berfungsi agar santri atau murid mudah untuk mengingat dengan tulisan sendiri.

Dengan metode demikian akan lebih memudahkan santri atau murid dalam mempelajari Al-Qur'an. Metode ini hanya membutukan waktu selama 30 jam santri atau murid langsung bisa baca, tulis Al-Qur'an dengan baik dan benar.

"Sesuai yang ditulis dalam Al-Qur'an mempelajari sesuatu itu mulai dari mendengar, kemudian melihat dan mempraktikkan dengan cara mengingat. Jadi pembelajaran dengan metode Qur'ani ini bisa diterapkan di semua mata pelajaran bukan hanya untuk belajar Al-Qur'an saja," jelasnya.

Kini sistem pembelajaran Qur'ani telah diadopsi untuk pembelajaran yang ada di tingkatan sekolah formal dan non formal di lingkungan Ponpes Al Urwatul Wutsqo dan menjadi salah satu rujukan standar kelulusannya. "Dengan harapan dibuatnya sistem Qur'ani ini bisa dipahami dan dipelajari semua orang. Makanya sistemnya juga kaderisasi, mempelajari Qur'ani juga mencetak sebagai guru Al-Qur'an," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES