Ekonomi

Lampaui Harga Daging, Harga Cabai Rawit di Lamongan Makin Pedas

Senin, 08 Maret 2021 - 16:04 | 22.23k
Sutri, salah satu pedagang di Pasar Sidoharjo Lamongan, Senin (8/3/2021). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Sutri, salah satu pedagang di Pasar Sidoharjo Lamongan, Senin (8/3/2021). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Harga cabai rawit di Kabupaten Lamongan semakin melambung. Bahkan kini telah melampaui harga daging sapi.

Berdasarkan pantauan di Pasar Sidoharjo, Lamongan, harga cabai rawit merah kini berada di kisaran Rp 115.000 per kilogram. Kondisi tersebut membuat harga satu kilo cabai rawit merah melampaui harga daging sapi, yang berada di kisaran Rp 100.000 per kilogram.

"Sekarang sudah Rp 115.000 mas," kata Sutri, salah satu pedagang di Pasar Sidoharjo Lamongan, saat ditemui, Senin (8/3/2021).

Sutri b

Menurut Sutri, kenaikan harga cabai rawit merah tersebut sudah terjadi sekitar satu minggu belakangan. Hanya saja Sutri tidak tahu secara pasti penyebab naiknya harga cabai rawit. "Ya nggak tahu mas, mungkin cuacanya, jadi cabainya rontok," tuturnya.

Dalam periode sebulan terakhir, harga cabai rawit di Lamongan tercatat beberapa kali mengalami kenaikan.

Pada pertengahan Februari lalu, harga cabai rawit di beberapa pasar di Lamongan antara Rp 60.000 sampai Rp 65.000, kemudian pada akhir Februari naik menjadi Rp 100.000 dan saat ini telah menyentuh Rp 115.000 per kilogram.

Bahkan di beberapa pasar di Lamongan, harga cabai rawit ada yang lebih tinggi, menyentuh Rp.125.000 per kilogram.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, Muhammad Zamroni mengungkapkan, kenaikan harga cabai dipengaruhi menurunnya pasokan cabai.

"Faktor yang menyebabkan naiknya harga (cabai rawit), karena pasokan dari distributor juga berkurang mas," kata Zamroni.

Menurunnya pasokan cabai, kata Zamroni, disebabkan beberapa wilayah penghasil cabai banyak yang gagal panen, sehingga harga cabai rawit kini melambung.

"Cuaca ini sangat berpengaruh. Selain dari petani cabai rawit di Lamongan sendiri, wilayah lain seperti Kediri, Malang, Tulungagung dan daerah lain banyak yang produksinya turun sampai 50 persen," ucap Kepala Disperindag Kabupaten Lamongan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES