Peristiwa Daerah

Anggota Komisi Xl DPR RI M. Sarmuji Tanggapi Soal Merosotnya Harga Gabah

Senin, 08 Maret 2021 - 13:44 | 18.41k
Anggota Komisi Xl DPR RI dari FPG M. Sarmuji, SE, MSi. (foto: Dok.Golkar Jatim)
Anggota Komisi Xl DPR RI dari FPG M. Sarmuji, SE, MSi. (foto: Dok.Golkar Jatim)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Menjelang panen raya seperti sekarang, harga gabah di tingkat petani mulai merosot. Padahal seharusnya, musim panen adalah saatnya petani menikmati hasilnya.

Demikian ungkap Anggota Komisi Xl DPR RI M. Sarmuji, SE, MSi dalam kesempatan reses di Dapil Jatim Vl.

Sarmuji mengaku banyak menerima keluhan dari petani. Mereka mengeluhkan anjloknya harga gabah jelang musim panen.

"Kalau Pemerintah  tidak segera melakukan intervensi akan sangat mengkawatirkan," tegasnya kepada wartawan di Surabaya, Senin (8/3/2021).

Menanggapi keluhan petani itu, anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar ini meminta agar pemerintah mengambil langkah segera untuk menstabilkan harga.

“Pemerintah harus segera memerintahkan Bulog untuk mempercepat penyerapan gabah dari petani dengan harga yang memungkinkan petani untuk mendapatkan keuntungan yang layak dari usahanya,” tandasnya.

Sarmuji menekankan agar pemerintah saat ini tidak berfikir inflasi karena inflasi justru tergolong rendah. Justru sebaliknya harus berfikir nilai tukar produk pertanian agar tetap terjaga.

"Oleh karena itu peran Bulog harus dioptimalkan sebagai penyangga harga dengan menyerap sebanyak mungkin gabah dan beras petani di saat panen raya," jelas Sarmuji yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jatim.

Disinggung soal rencana pemerintah melakukan impor beras, M. Sarmuji meminta agar impor yang ditujukan sebagai penyangga stok tidak dilakukan dalam waktu dekat dan hanya dilakukan sesuai kebutuhan saja.

Kuota satu juta ton seperti yang disampaikan pemerintah tidak harus dilakukan semuanya. Pemerintah harus melihat dulu berapa beras yang dihasilkan.

“Kalaupun impor harus dilakukan karena terpaksa. Jika beras dalam negeri ternyata mencukupi, impor beras tidak perlu dilakukan”, tegas Sarmuji.

Ia menambahkan, impor yang tidak tepat akan semakin memperparah turunnya harga gabah.

Pernyataan Sarmuji ini juga didasari oleh data yang menyatakan adanya penambahan luas lahan baku sawah. Penambahan luas lahan baku sawah akan memungkinkan peningkatan produksi padi petani. Petani adalah kelompok profesi yang selalu menerima keadaan.

"Kelompok yang nrimo ini justru harus diperhatikan oleh pemerintah karena kurang mendapatkan ruang ekspresi untuk menyuarakan kepentingannya," kata M. Sarmuji terkait harga gabah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES