Peristiwa Daerah

Katrol Potensi Wisata Bangkalan, Haji Koko Pamorhadi Dipuji Dedy Mahendra

Senin, 08 Maret 2021 - 13:59 | 100.52k
Pertemuan tokoh milenial Surabaya Dedy Mahendra dengan para tokoh Bangkalan, Madura, Senin (8/3/2021).(foto: Dok.Pribadi)
Pertemuan tokoh milenial Surabaya Dedy Mahendra dengan para tokoh Bangkalan, Madura, Senin (8/3/2021).(foto: Dok.Pribadi)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sebagai etalase pariwisata Madura, Kabupaten Bangkalan memiliki berbagai potensi memikat bahkan mampu bersaing dengan destinasi pariwisata lainnya di Indonesia. Banyak tujuan menarik dapat disuguhkan kepada wisatawan lokal, bahkan Internasional.

Menurut tokoh masyarakat setempat H Koko Pamorhadi (KPH), sumber daya baik alam maupun manusia di Madura, Bangkalan khususnya menjanjikan kemajuan pariwisata berbasis kearifan lokal.

"Sehingga bisa dimaksimalkan aspek pariwisata dengan bersinergi bersama beberapa elemen termasuk sebagai wujud nyata kolaborasi masyarakat dan Forkompinda," ujar H Koko Pamorhadi, Senin (8/3/2021).

Pertemuan tokoh milenial Surabaya b

Ia menambahkan, seandainya wisata AERMATA dan Bukit Kapur Arosbaya bisa diberikan infrastruktur lebih baik, akan memudahkan wisatawan tidak hanya untuk kegiatan religi namun bagi pengamat sejarah, arkeolog bahkan tujuan fotografi dan digital influencer.

"Sehingga mampu mendukung aktualisasi keramahtamahan masyarakat setempat," tambahnya.

Makam AERMATA Ibu adalah sebuah kompleks pemakaman bangsawan Madura yang terletak di Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, di Pulau Madura, diperkirakan dibangun sejak abad ke-15. 

Di kompleks ini, dimakamkan para bangsawan dari Wangsa Cakraningrat, beserta kerabat dan abdi dalem istana lainnya. Kompleks ini dibangun di atas perbukitan kapur, dengan ketinggian lebih dari 30 meter di atas permukaan laut.

Menurut cerita rakyat, nama kompleks pemakaman ini diambil dari kisah Ratu Ibu (Syarifah Ambami, isteri Adipati Cakraningrat I), yang menangis di pertapaannya. Selain itu ternyata ada objek Wisata Alam Batu Kapur yang sangat keren.

Beberapa bekas tambang batu kapur tersebut meninggalkan corak seni pahatan yang cukup indah dan ini kemungkinan tidak disadari oleh warga sekitar bahwa apa yang mereka lakukan selama ini secara tidak langsung menciptakan objek wisata alam yang cukup bagus.

Mungkin karena sudah terbiasa berada di situ atau seringkali melihat pahatan akhirnya tidak terlalu memperhatikan sebagai salah satu objek wisata yang patut diperhitungkan.

"Saya berharap dalam waktu dekat peran tokoh masyarakat dan pemerintah setempat dalam mengembangkan serta memperkenalkan Bangkalan ke dunia luar dapat dimaksimalkan. Dengan tentunya menjunjung tinggi nilai-nilai adab serta kebudayaan yang sudah ada," tandas H. Koko.

Sementara itu, tokoh milenial Surabaya yang diundang untuk memberikan masukan kepada ikhtiar para generasi muda Bangkalan, Dedy Mahendra mengapresiasi peran H. Koko Pamorhadi.

Dia mengatakan, tokoh masyarakat setempat seperti H. Koko Pamorhadi diperlukan Bangkalan untuk menghadapi persaingan era 4.0. "Pengetahuan dan pengalaman beliau sangat dibutuhkan untuk penyegaran ide kreatif Bangkalan yang sudah ada sebelumnya," terang Dedy.

Maka, imbuh Dedy, seharusnya Bangkalan bisa bersaing dan memberikan edukasi interpersonal bagi warga masyarakat demi kemaslahatan Madura yang dimulai dari Bangkalan.

"Bangkalan itu ramah, Madura itu Indah. Sehingga memilih Bangkalan sebagai destinasi wisata yang merakyat adalah pengalaman yang tak tergantikan," ujarnya mengapresiasi peran tokoh Kabupaten Bangkalan, H Koko Pamorhadi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES