Indonesia Positif

Pantik Kewirausahaan Sejak Dini, Mahasiswa UM Jember Latih Anak SD Membatik Teknik E-Dye

Senin, 08 Maret 2021 - 11:21 | 68.51k
Mahasiswa KKN 64 UM Jember mendampingi anak-anak SDN Tempurejo 2 membuat batik dengan teknik E-Dye. (Foto: Disa Yulistian/AJP)
Mahasiswa KKN 64 UM Jember mendampingi anak-anak SDN Tempurejo 2 membuat batik dengan teknik E-Dye. (Foto: Disa Yulistian/AJP)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 64 punya cara lain untuk memantik minat kewirausahaan sedini mungkin kepada masyarakat di Desa Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Yakni dengan cara memberikan pelatihan membatik dengan teknik Eco Print dan Tie Dye atau yang dikenal dengan teknik E-Dye kepada para pelajar SDN Tempurejo 2.

Ivan Fadhilah Budiarto, anggota KKN kelompok 64 yang juga Koordinator Desa menjelaskan, dinamakan E-Dye karena batik ini memang merupakan gabungan dari batik Ecoprint dan Tie Dye.

Bedanya, batik ecoprint merupakan batik yang dibuat dengan memanfaatkan daun-daun yang berada di lingkungan.

Sedangkan Tie dye merupakan teknik pewarnaan kain dengan metode ikat dan lipat. 

KKN 64 UM Jember 2

"Sehingga batik E-Dye merupakan batik yang dibuat dengan bahan dari alam seperti daun yang kemudian teknik pewarnaan kain batik tersebut diikat dan dicelup untuk memperoleh bentuk warna yang geometris, abstrak bahkan gabungan antara keduannya," terang Ivan yang merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen UM Jember, Senin (8/3/2021).

Ivan menerangkan bahan dasar untuk membuat batik E-Dye cukup sederhana. Yakni kain mori, beberapa jenis daun, tawas, cuka, plastik sebagai alas, garam, dan pewarna kain.

Prosesnya pun terbilang cukup mudah. Dia mengatakan bahwa yang dilakukan pertama kali adalah merendam daun yang digunakan untuk motif ke dalam air yang telah diberi cuka sekitar 10 - 15 menit.

Kemudian, daun yang telah direndam itu ditempelkan ke kain mori dengan perekat. Proses selanjutnya kain yang telah ditempel daun ditutup kembali dengan plastik untuk kemudian daun tersebut dipukul perlahan menggunakan palu hingga daun terlihat pipih dan warnanya menjadi keluar dan menempel pada kain.

Setelah warna daun menempel pada kain, daun kemudian dilepas. Nah, kain mori tadi lalu direndam ke dalam air yang telah dicampur garam dan tawas. Perendaman tersebut dilakukan selama sekitar 10 - 15 menit.

KKN 64 UM Jember 3

Setelah itu, kain mori diangkat dari rendaman dan dijemur hingga kering.

"Setelah dirasa kering maka kain mori yang sudah bermotif daun tersebut dilipat dengan teknik lipatan tertentu agar memperoleh gradiasi warna yang unik dan kemudian diikat. Barulah kain tersebut dicelup ke dalam pewarna. Jemur lagi kain tersebut hingga kering, Maka jadilah kain batik E-Dye," paparnya.

Ivan juga menerangkanz dipilihnya kegiatan itu lantaran Desa Tempurejo dinilai belum memiliki produk unggulan atau ciri khas yang menambah nilai ekonomi kepada masyarakat.

"Sehingga kami harap kegiatan ini dapat menjadi peluang usaha bagi para adik-adik pelajar ke depannya serta menumbuhkan jiwa wirausaha sedari dini yang dapat menghasilkan produk berciri khas Desa Tempurejo," imbuhnya.

Dosen pembimbing lapangan KKN 64, Ali Usman optimis kegiatan dari mahasiswa tersebut dapat memantik minat anak-anak untuk belajar lebih mendalam tentang membuat batik dengan teknik E-Dye.

"Dalam kegiatan KKN Tematik Covid-19 ini diharapkan mahasiswa mampu memfasilitasi terhadap masyarakat sekitar desa guna meningkatkan kewirausahaan berkelanjutan yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan membatik E-Dye," ujar dosen FKIP UM Jember itu.

Di lain pihak, Kepala Desa (Kades) Tempurejo Muhammad Alwi mengapresiasi kegiatan para mahasiswa tersebut.

“Desa Tempurejo merupakan salah satu desa dengan potensi alam yang sebagian besar terdiri dari perkebunan dan persawahan. Sehingga pelatihan membatik E-Dye saya rasa tepat diberikan kepada masyarakat di sini," ujar Alwi.

Pelatihan membatik Teknik E-Dye tersebut dilakukan enam mahasiswa KKN kelompok 64 UM Jemberr. Mereka adalah Ivan Fadhilah Budiarto, Fitra Fidianti Ningsih, Ashfa Nafaisa Primadianti, M. Ubait Hisni, Siti Aisyah, dan Abdul Karim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES