Pendidikan

Manfaatkan HP, Mahasiswa UWG Malang Hunting Phonegraphy di Ngadas dan Ranu Pani

Minggu, 07 Maret 2021 - 23:15 | 41.49k
Mahasiswa FH UWG Malang saat melakukan hunting foto menggunakan media HP di Ngadas dan Ranu Pani. (FOTO: FH UWG for TIMES Indonesia)
Mahasiswa FH UWG Malang saat melakukan hunting foto menggunakan media HP di Ngadas dan Ranu Pani. (FOTO: FH UWG for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang (UWG Malang) memanfaatkan handphone (HP) untuk hunting foto di Desa Ngadas, Kabupaten Malang dan Desa Rani Pani, Kabupaten Lumajang.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai 5 Maret 2021 sampai 7 Maret 2021. Hunting foto phonegraphy advokasi ini diikuti sebanyak 10 mahasiswa FH UWG Malang.

Koordinator kegiatan, Fika mengatakan bahwa kegiatan ini dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-50 Universitas Widyagama Malang. Foto dibidik dengan HP dan mendokumentasikan atau merekam jejak hukum dari kondisi ecososioreligiokultural Tengger di Desa Ngadas dan Ranu Pani.

Mahasiswa-FH-UWG-Malang-2.jpg

Ia mengatakan terdapat prediksi bahwa telah terjadi perubahan ecososioreligiokultural pada kawasan Tengger di daerah konservasi, yakni di desa enclave (yang berada di tengah-tengah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru).

"Rekaman perubahan ini yang disorot dalam perspektif hukum. Para mahasiswa melakukan dokumentasi rekaman peristiwa-peristiwa yang terjadi baik dari sisi perspektif hukum konservasi, hukum lingkungan, hukum tata ruang, hukum HAKI, budaya hukum, maupun faktor-faktor non hukum lainnya yang mempengaruhi perkembangan budaya hukum masyarakat Tengger dan hukum adatnya," jelasnya.

Fika menambahkan, hampir semua mahasiswa memiliki HP tetapi bagaimana sebagai mahasiswa Fakultas Hukum dapat bertanggung jawab atas perangkat komunikasi modern miliknya dengan mengoptimalkan kamera HP menjadi seusatu yang bermanfaat dalam studi.

Atas dasar latar itu kata Fika kemudian mahasiswa FH UWG Malang menggagas perlu melakukan pendokumentasian/merekam dinamika perkembangan ecososioreligito kultural yang berpengaruh pada perkembangan hukum masyarakat setempat (hukum adat) maupun hukum negara.

Mahasiswa-FH-UWG-Malang-3.jpg

"Minimal akan terdapat arsip perkembangan Tengger Ngadas dan Ranu Pani khususnya perubahan ekologi, kearifan lokal, budaya hukumnya di berbagai sisi kehidupan seperti berladang, tata ruang, pemanfaatan kayu-kayu di hutan, model pemenuhan kebutuhannya, dan sebagainya yang akan terekam dan akan dapat dibandingkan pada 10 atau 20 tahun ke depan.

Hasil rekaman ini nantinya dipamerkan secara online pada 31 Maret 2021 sebagai bagian dari peringatan 50th Universitas Widyagama Malang, dimana dalam pameran itu masing-masing bidikan foto mahasiswa akan diberikan narasi penjelas dalam konteks makna hukumnya.

"Dari pameran ini dapat menjadi referensi bagi para mahasiswa yang meminati hukum adat atau pun antropologi hukum karena akan mendapatkan model referensi alternatif berupa dokumentasi hukum dalam bentuk foto dan narasi teks," paparnya.

"Prinsipnya gunakan HP-mu untuk meningkatkan kapasitas dirimu. HP-mu dalam era model belajar yang sudah berbasis online dan keleluasaan yang diberikan pemerintah lewat Merdeka Belajar Kampus Merdeka sangat menunjang mahasiswa berkreasi dan mengekspresikan dirinya," tutup mahasiswa semester 6 FH UWG Malang itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES