Politik

DPD Demokrat Jateng Tolak Moeldoko Sebagai Ketum Partai Demokrat

Minggu, 07 Maret 2021 - 19:57 | 38.49k
Kholik Idris, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah. (FOTO: DPD Demokrat Jateng for TIMES Indonesia)
Kholik Idris, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah. (FOTO: DPD Demokrat Jateng for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kholik Idris menyatakan, DPD Partai Demokrat Jawa Tengah menolak Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat.

Seperti diketahui, Kongres Luar Biasa Partai Demokrat yang digelar Hari Jum'at lalu, walaupun ditentang keras dan diprotes oleh mayoritas Pengurus, kader dan simpatisan Partai Demokrat se-Indonesia nyatanya tetap dipaksakan pelaksanaannya. KLB itu menunjuk Moeldoko sebagai Ketum Demokrat. 

demokrat

Hal ini disampaikan Kholik Idris saat dihubungi TIMES Indonesia, Minggu (7/3/2021). Kholik yang juga sebagai Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Tengah juga menyatakan bahwa kongres tersebut tidak konsitusional dan terlihat kasat mata, menabrak AD/ART Partai Demokrat.

Kondisi seperti itu, menurut Kholik Idris adalah bukti praktik arogansi kekuasaan yang sedang terjadi didepan masyarakat luas, melukai perasaan-keadilan publik, mengingkari akal sehat dan mematikan hati nurani, serta sekaligus memberangus esensi Demokrasi.

Kholik mengatakan, Kongres Luar Biasa yang digelar oleh orang-orang bermasalah, tanpa aturan, yang nyata-nyata melanggar AD/ ART dengan melibatkan pejabat tinggi negara sebagai aktornya adalah praktik besi (otoritarianisme) dalam bernegara.

Dipilihnya Moeldoko, seorang pejabat tinggi negara dan bukan kader internal Partai Demokrat sebagai Ketum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa dan tidak konstitusional menjadi puncak intervensi dan arogansi kekuasaan. 

Menurut Kholik Idris, Ketua Umum Partai Demokrat yang sah adalah tetap AHY sampai tahun 2024. Kepemimpinan AHY adalah yang legal berdasarkan konstitusi partai, diakui dan disahkan oleh negara  melalui Menkumham.

demokrat b

Untuk itu, tidak ada pilihan lain dalam menghadapi hal ini kecuali terus melawan dan menolak Moeldoko sebagai Ketum Demokrat hasil KLB. 

Inilah fokus perlawanan yang wajib terus dilakukan seluruh kekuatan Partai Demokrat demi membela harga diri dan kehormatannya yang sedang berusaha "dibajak" oleh para penumpang gelap.

"Penumpang yang anti Demokrasi, anti konstitusi, anti kebenaran dan aturan serta telah buta Hati Nuraninya," imbuh Kholik Idris, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES