Aksi Polisi di Majalengka Mengurus Orang dengan Gangguan Jiwa Menuai Pujian

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Aksi polisi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memberikan makanan dan memandikan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menuai pujian.

Ia adalah Aipda Ato Rusdianto. Ia menjabat sebagai Kasi Provos Polsek Kasokandel, Polres Majalengka.

Kesehariannya tidak hanya berurusan dengan anggota yang merupakan Provos selaku fungsi pengawasan dan penegak disiplin terhadap anggota. Namun, ia juga kerap kukurusukan mencari gelandangan dan penderita gangguan jiwa.

"Memanusiakan manusia juga sebagian kecil aksi sosial yang kami lakukan ini," kata Aipda Ato Rusdianto, Sabtu (6/3/2021).

Menggunakan kendaraan patroli, Aipda Ato mulai menyasar pasar dan jalanan di sekitar Kecamatan Kasokandel, Majalengka. Ketika menemukan penderita gangguan jiwa, tanpa ragu ia bersama warga mengajaknya untuk naik ke atas kendaraan patroli yang ia kemudikan.

Berbekal gunting cukur, sikat dan shampo tanpa ragu Aipda Ato memandikan orang penderita gangguan jiwa tersebut. Setelah bersih ia berikan pakaian layak dan bekal makanan.

"Sekedar panggilan sosial, ketika mereka kita perlakukan layak bukan tidak mungkin mereka bisa kembali hidup normal," ucapnya.

Menurutnya, penderita gangguan jiwa layaknya orang normal juga memiliki hak yang sama. Mereka berhak mendapatkan kehidupan yang layak.

"Apa yang kami lakukan mungkin tidak memberikan banyak perubahan namun minimal dengan kegiatan ini bisa sedikit membantu mereka dan memberikan contoh bagi masyarakat lain," jelasnya.

Ditempat terpisah Kapolsek Kasokandel, Iptu Budi Wardana mengatakan Aipda Ato memang sering melakukan hal tersebut. Dimasa Pandemi Covid-19, ia juga sering berbagi seperti bagi -bagi kuota dan nasi bungkus kepada anak yatim piatu.

Sementara itu, Kapolres Majalengka, AKBP Syamsul Huda mengapresiasi aksi sosial yang dilakukan Aipda Ato Rusdianto itu.

"Saya mengapresiasi terhadap anggota yang sering melakukan aksi sosialnya itu. Dan kami berharap anggota yang lain juga agar bisa meniru hal seperti itu, karena ini sangat positif," ujarnya.

Aksi sosial tersebut, lanjutnya, merupakan salah satu inovasi dalam kegiatan kemanusiaan. Ini juga sekaligus salah satu bentuk inovasi yang humanis. Karena polisi juga pada hakikatnya pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat.

"Bukan hanya kegiatan menindak, tetapi juga operasi kemanusiaan," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement