Peristiwa Daerah

Humanis dan Inspiratif, Cara Relawan di Kota Banjar Tangani ODGJ

Sabtu, 06 Maret 2021 - 10:59 | 69.52k
Wawan, salah satu ODGJ yang dirawat relawan memiliki luka yang hampir membusuk dilengannya (Foto: Susi/TIMES Indonesia)
Wawan, salah satu ODGJ yang dirawat relawan memiliki luka yang hampir membusuk dilengannya (Foto: Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Selama ini Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) memiliki stigma buruk yang keberadaannya termarginalkan, bahkan dianggap sampah masyarakat. Namun relawan Kota Banjar punya cara tersendiri untuk menangani para ODGJ yang berkeliaran.

Perubahan positif penanganan kesehatan dan peningkatan kualitas hidup ODGJ diyakini dapat memerangi stigma buruk yang melabeli mereka dengan sebutan orang gila.

ODGJ 2Begini tampilan Wawan usai diobati dan dibersihkan tim relawan (Foto:Susi/TIMES Indonesia)

Hal tersebut menjadi prinsip para relawan ODGJ di Kota Banjar untuk turun ke jalanan dan mengevakuasi para ODGJ untuk dibersihkan dan dirawat.

Penanganan relawan ODGJ Kota Banjar yang dipunggawai Yenni dan kawan-kawan memberangus sistem penanganan tak manusiawi yang selama ini didapatkan ODGJ.

Saat ditemukan, para ODGJ ini dibersihkan dengan cara dicukur dan dimandikan kemudian diberikan pakaian yang layak. Setelah mereka bersih, kemudian relawan mendata dan mencari informasi tentang keberadaan keluarganya melalui medsos dan YouTube.

Bila terindikasikan tidak memiliki keluarga yang bertanggung jawab, maka para relawan mengirimnya ke yayasan yang dapat menampung dan merawat kesehatan ODGJ.

Diungkapkan Yenni, saat menitipkan ODGJ, pihaknya tak sekadar mengirim ODGJ ke yayasan. "Kami pantau kesehatan dan kebutuhan pribadinya dan kami kirim apa yang menjadi kebutuhannya tersebut dengan harapan ODGJ tersebut akan sembuh saat dalam perawatan di yayasan," ujarnya.

ODGJ 3Pendekatan persuasif dan komunikasi yang dijalin relawan membuat tenang kejiwaan ODGJ saat ditangani (Foto:Susi/TIMES Indonesia)

Yenni mengaku selama ini banyak donatur yang tergerak untuk memberikan bantuan guna memanusiakan ODGJ.

"Selain bantuan materi dan tenaga, banyak pihak yang memberi kontribusi kepada relawan dengan memberikan pakaian bekas atau alat mandi agar ODGJ dapat hidup layaknya manusia, bersih dan sehat agar pemulihan kejiwaannya cepat teratasi," imbuhnya.

Belum lama ini, kiprah relawan ODGJ di Kota Banjar bahkan sampai berhasil mengungkap adanya KDRT dan pencabulan yang dilakukan seorang ayah terhadap anak kandung dengan riwayat retardarsi mental sehingga berhasil diringkus polisi.

Eksistensinya tentu saja layak mendapatkan apresiasi tinggi karena berhasil membawa stigma penanganan ODGJ secara positif yang selama ini belum ditunjukkan oleh pemerintah kota Banjar sekalipun.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar, Suryamah, mengaku salut atas kinerja para relawan dalam menangani ODGJ.

"Kami sangat berterima kasih atas kepedulian para relawan dan mereka sangat membantu ya, karena pemerintah terutama dinsos harus mengikuti aturan dan prosedur birokrasi dalam pelaksanannya," ucapnya.

Hal lain dikatakan dr Andi Bastian selaku Kepala Dinas Kesehatan kota Banjar. Menurutnya, kesehatan ODGJ di Kota Banjar merupakan bagian dari tanggung jawabnya.

"Kami selalu siap memberikan pelayanan kesehatan kepada para ODGJ karena sesuai dengan UU kesehatan, mereka berhak mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan dari pemerintah," terangnya.

Ia mempersilahkan apabila relawan mau membawa berobat ODGJ ke Puskesmas. "Nantinya, Puskesmas bisa merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai disesuaikan kondisi kesehatan pasien ODGJ tersebut dan itu berlaku bagi siapapun tidak terpatok ODGJ asal kota Banjar saja," tukasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES