Pendidikan

Cegah Gagal Panen, Petani Perlu Dibekali Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit

Jumat, 05 Maret 2021 - 16:48 | 39.63k
Dosen Polbangtan Malang, Dr Eny Wahyuning Purwanti saat menjadi narasumber Bimtek Penguatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian di Jember. (FOTO: Polbangtan Malang)
Dosen Polbangtan Malang, Dr Eny Wahyuning Purwanti saat menjadi narasumber Bimtek Penguatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian di Jember. (FOTO: Polbangtan Malang)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Ancaman gagal panen karena serangan hama dan penyakit dialami para petani. Oleh karenanya, petani perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Itulah yang dilakukan Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) kepada para petani dan penyuluh pertanian di Kabupaten Jember pada Rabu (4/3/2021) lalu.

Mereka dibekali pengetahuan tentang pengendalian hama dan penyakit tanaman oleh dosen Polbangtan Malang, Dr Eny Wahyuning Purwanti, SP, MP, yang menjadi narasumber Bimtek Penguatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian di Jember.

Enny menjelaskan, materi yang disampaikan meliputi bagaimana mengaplikasikan teknik pengendalian hama dan penyakit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan/sustainable.

Setidaknya ada lima teknik yang dapat diaplikasikan, yakni aplikasi pestisida sintetis secara bijaksana; memanfaatkan kinerja musuh alami hama; memberdayakan mikroorganisme pengendali populasi hama dan penyakit; pemanfaatan potensi pestisida dari tumbuhan; serta manajemen biodiversitas lahan pertanian.

Menurut Enny, pembekalan kepada petani dan penyuluh ini membuka wawasan peserta bimtek mengenai perlunya pengelolaan populasi hama dan penyakit. "Sehingga mengurangi potensi gagal panen sekaligus menghasilkan produk yang aman dari residu," ujar Eny kepada TIMES Indonesia, Jumat (5/3/2021).

Alumnus Universitas Brawijaya itu berharap petani mendapatkan opsi cara bercocok tanam tanpa terlalu tergantung pada input dari luar/ produk pabrikan.

"Ke depan petani dapat lebih mandiri dengan praktik budidaya yang lebih efisien," ujar Eny, dosen Polbangtan Malang terkait pengendalian hama dan penyakit tanaman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES