Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Bangkit

Jumat, 05 Maret 2021 - 07:00 | 77.81k
Noor Shodiq Askandar.
Noor Shodiq Askandar.

TIMESINDONESIA, MALANG – Semua orang pasti pernah mengalami pasang surut dalam kehidupan sahabat ngopi pagi. Saat ada cerita sukses, maka gandengannya selalu ada kegagalan dalam perjalanannya. Saat ada cerita berhasil, maka ada cerita tentang beratnya usaha menuju keberhasilan tersebut. Namun demikian, ada hal penting yang terkadang kita lupakan, yaitu bagaimana menjaga kesuksesan dan keberhasilan tersebut agar berjangka Panjang.

Jika kita pernah belajar tentang putaran kehidupan sebuah produk (product life cycle), perjalanannya akan dimulai dari kerugian, impas (titik dimana pendapatan sudah bisa menutupi beban), kemudian bertumbuh (growth), sampai dengan usaha (produk) mencapai titik puncaknya. Saat berada di puncak, maka harus terus diusahakan agar tidak mengalami penurunan kembali (decline).

Disinilah pentingnya seseorang dalam berusaha untuk menjaganya agar tetap bisa berada dalam puncak. Ataupun jika mengalami penurunan, jangan kemudian mengakibatkan usaha ditutup. Karena jika ini yang terjadi, maka berahirlah semuanya. Pelan tapi pasti, akan mulai dilupakan dan kemudian hilang tak berbekas.

Hal yang  paling dibutuhkan saat saat seperti ini, yang pertama adalah keyakinan bahwa setiap ujian pasti ada jawabannya, setiap penyakit pasti ada obatnya, dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Allah swt dalam sebuah hadits qudsi bersabda : Aku (Allah swt) ada prasangka ummatKu. Yakinlah bahwa masalah bisa diselesaikan, dan insyaallah melalui usaha yang tiada Lelah akan bisa berujung pada kesuksesan.

Kedua, tetap menumbuhkan semangat untuk menghadapi semuanya dengan tekad yang kuat. Semangat ini yang akan menjadikan ummat manusia untuk terus bergerak mencari solusi yang terbaik. Ada seorang pengusaha yang menyatakan bahwa disaat pandemic seperti ini, yang harus dilakukan terus berbuat dan insyaallah akan ketemu jalannya. Prinsipnya : pokoe obah, insyaallah berkah.

Ketiga, jika jatuh maka segera bangkitlah agar tidak terlena dan kemudian menjadikan kita lemah. Kata kata bijak yang perlu kita teladani : saat kita terjatuh, setidaknya kita mendapat pembelajaran bagaimana bangkit dan terhindar untuk jatuh Kembali. Ada juga yang menyatkan : hanya keledai bodoh yang jatuh dalam lubang yang sama lebih dari satu kali.

Manusia tentu bukanlah mahluq bodoh karena diberi karunia otak yang mampu berfikir. Ini yang menjadikan manusia sebagai mahluq Allah swt yang diciptakan paling diantara mahluq lain yang dalam otaknya hanya ada hawa nafsu. Dengan fikiran, manusia dapat memilah mana yang dapat dijalankan dan mana yang tidak, mana yang harus diteruskan, dan mana yang harus dihindari, mana yang bisa diselesaikan dan mana yang mesti ditunda, serta berbagai hal lainnya. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi ?

 

*) Penulis Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES