Indonesia Positif

Wujudkan Petani Milenial, Kementan RI Berkolaborasi dengan Kemendikbud

Kamis, 04 Maret 2021 - 09:33 | 40.31k
(FOTO: AJP TIMES Indonesia)
(FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kementerian Pertanian (Kementan RI) bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan penandatanganan kerjasama dukungan duta petani milenial terhadap penerapan merdeka belajar, kampus merdeka untuk menguatkan ketahanan pangan nasional.

Kerjasama ini merupakan kolaborasi dan sinergitas untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui bidang pendidikan dan pertanian.

Dalam kesempatan ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa saat ini Kementan telah menerapkan arah kebijakan strategis, yakni pertanian berkonsep maju, mandiri dan modern. Tiga konsep tersebut merupakan konsep jangka panjang yang disiapkan untuk mempercepat dan mendorong hadirnya kemakmuran dan kesejahteraan.

"Karena itu yang dibutuhkan kita saat ini adalah riset untuk memperkuat teknologi dan penguasaan mekanisasi serta pertanian pasti membutuhkan Kemendikbud untuk mempersiapkan semua kebutuhan anak anak kita. Sebab pertanian tidak pernah surut dengan kepentingan sepanjang manusia hidup," ujar Mentan SYL, Rabu (3/3/2021).

Terkait hal ini, kata Mentan, konsep merdeka belajar merupakan langkah maju yang wajib diterapkan dalam semua lini pembelajaran. Apalagi, Kementan sendiri sudah menetapkan target pencetakan petani muda, yakni sebanyak 2,5 juta orang.

BBPP Batu 2

"Saya ingin konsep ini diterapkan untuk mengejar ketertinggalan. Apalagi target saya adalah mencetak 2,5 juta petani yang tervokasikan di bidang pertanian. Sekali lagi saya menyambut baik merdeka belajar dan saya yakin kerjasama ini membawa berkah. Saya berharap dalam waktu yang tidak lama ada sesuatu yang bisa kita hasilkan," katanya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyambut baik kerjasama yang dilakukan 2 lini kementerian ini. Menurut Nadiem, pertanian dan pendidikan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

"Pertanian dan pendidikan itu adalah 2 lini sektor strategis, dimana keduanya tidak bisa dipisahkan. Keduanya dituntut berkolaborasi untuk mengoptimalkan potensi yang ada," katanya.

Nadiem menambahkan, kerjasama ini meliputi penelitian, peningkatan kemampuan kapasitas SDM, penerapan reka cipta dan pengabdian masyarakat. Diharapkan, semua upaya ini mampu menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

"Kita memiliki generasi emas yang harus difasilitasi dengan baik. Karena itu saya harap kerjasama ini semakin memacu semangat kita untuk bekerja lebih giat demi kesejahteraan masyarakat bangsa dan negara," jelasnya.

Sementara Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi menambahkan kerjasama merdeka belajar adalah dengan memanfaatkan segala fasilitas kampus, jaringan kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, serta memanfaatkan program Kementan untuk mendukung merdeka belajar, khususnya terkait implementasi dengan 8 (delapan) indikator kinerja utama dan 8 (delapan) program kampus merdeka dalam pendidikan pertanian.

"Dengan demikian, sektor pertanian turut berkontribusi dalam menjamin ketersediaan sumberdaya manusia pertanian milenial yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang dapat diandalkan," terang Dedi.

Turut Hadir dalam penandatanganan kerjasama dukungan duta petani milenial terhadap penerapan merdeka belajar, kampus merdeka untuk menguatkan ketahanan pangan nasional meliputi pejabat eselon II BPPSDMP baik pusat maupun daerah beserta pejabat eselon 3 dan pejabat fungsional.

Untuk menyukseskan program Kementan RI tersebut, Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu siap mendukung dalam pengembangan sumberdaya manusia bidang pelatihan peternakan baik pelatihan vokasi, teknis, pemasaran secara virtual maupun luring. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES