Olahraga

Dokter Tirta Dukung PSSI dan PT LIB Gelar Kompetisi

Kamis, 04 Maret 2021 - 10:55 | 31.12k
Dokter Muda Indonesia, Tirta Mandira Hudhi atau yang biasa disapa dr. Tirta saat mengkampanyekan pentingnya Protokol Kesehatan 3M (FOTO: Instagram/dr. Tirta)
Dokter Muda Indonesia, Tirta Mandira Hudhi atau yang biasa disapa dr. Tirta saat mengkampanyekan pentingnya Protokol Kesehatan 3M (FOTO: Instagram/dr. Tirta)

TIMESINDONESIA, JAKARTADokter Tirta Mandira Hudhi mendukung PSSI dan PT LIB untuk menggelar kompetisi musim 2021. Artinya, pertandingan tersebut bergulir saat pandemi covid-19 berlangsung.

Menurut Dokter Tirta, jika sepakbola digelar bisa memberikan hiburan baru kepada masyarakat saat di rumah. Apalagi pemerintah saat ini sedang gencar mengkampanyekan gerakan kerja dari rumah aja Work From Home (WFH).

Tirta-Mandira-Hudhi-5.jpg

Dia menambahkan, hadirnya sepakbola sebagai hiburan masyarakat bisa mengurangi Pandemic Fatigue warga. Karena mereka ada aktivitas baru yang mendatang euforia luar biasa untuk mendukung klub jagoan.

"Aku pribadi, setuju bal-balanan diadakan. Bisa mengurangi pandemic fatigue di warga. Karena nonton bola di tv. Intine aku setuju sepakbola lanjut,” ujar dr Tirta melalui Twitter pribadinya @tirta_hudhi dan dikutip oleh TIMES Indonesia di Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Dukungan dari Dokter Tirta ini ternyata sangat berbeda dengan kritikan IPW dan IDI kepada Polri dan Kemenpora. Dia berbicara melalui data dan disertai solusi yang tepat.

Tirta-Mandira-Hudhi-6.jpg

Dia menegaskan, kompetisi tidak akan menimbulkan kluster baru Covid-19. Karena pertandingan digelar secara tertutup hingga penonton dihimbau tidak mendatangi stadion agar tetap nonton dari rumah. Setiap pertandingan juga selalu meliputi pemeriksaan khusus dan dilengkapi protokol kesehatan yang ketat.

Adapun protokol yang bisa diterapkan untuk pertandingan sepak bola Indonesia menurut dr Tirta, sebagai berikut. Swab antigen sebelum bertanding, protokol diterapkan di mess pemain.

"Hanya pemain yang bertanding yang boleh copot masker, dan swab antigen. Sementara, official dan sisanya yang tidak bertanding tetap pake masker," ucapnya.

Kemudian, semua pertandingan disaksikan via live streaming, tv, atau media penyiaran lainnya. "Jika daerah terkait sudah greenzone dan stabil, kapasitas penonton offline max 30 persen, bertahap," kata dokter Tirta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES