Peristiwa Daerah

Menelisik Klaster Bhakti Luhur, Wali Kota Malang Tekankan Penanganan Khusus

Rabu, 03 Maret 2021 - 18:25 | 38.66k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat meninjau langsung Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur Malang, Rabu (03/03/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat meninjau langsung Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur Malang, Rabu (03/03/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Klaster baru kembali terjadi di Kota Malang. Pasalnya, pada Senin (1/3/2021) lalu telah terdeteksi bahwa dari 500 penghuni maupun pengurus Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur, 170 di antaranya terdeteksi reaktif Covid-19. Ini jadi perhatian Wali Kota Malang, Sutiaji.

Hal tersebut terjadi setelah dilakukan tes swab antigen masal kepada seluruh penghuni dan pengurus panti asuhan Bhakti Luhur.

Dengan adanya klaster baru tersebut, Wali Kota Malang pun bersama seluruh jajaran langsung meninjau lokasi yang berada di Jalan Raya Dieng, Kota Malang.

Wali Kota Malang, Sutiaji usai melakukan tinjauan mengatakan, dirinya memastikan ketika dilakukan isolasi mandiri kepada seluruh penghuni yang reaktif, pihaknya harus bisa melihat SOP dan sarana prasarana yang berada di Bhakti Luhur.

"Tadi saya lihat SOP nya sudah sesuai protokol Covid-19 untuk dilakukan isolasi mandiri. Ada lapangan khusus, ada tata cara memberikan asupan makan dan juga sudah ada penanggung jawabnya juga," ujar Sutiaji, Rabu (03/03/2021).

Untuk penghuni yang di bawa ke RS Lapangan Idjen Boulevard, Sutiaji mengungkapkan hingga saat ini sudah ada 16 orang yang berada di RS Lapangan dan sisanya akan dilakukan isolasi mandiri di lingkungan panti asuhan Bhakti Luhur.

Menurut Sutiaji, ini banyak anak-anak panti yang disabilitas dan berkebutuhan khusus. Sehingga pihaknya meminta untuk isolasi mandiri di sini (panti asuhan) itu ada alasannya.

Sutiaji-2.jpg

"Karena berkebutuhan khusus kan butuh pendamping khusus juga. Jadi harus ada yang menuntun mas, itu keahlian-keahlian tersendiri dan itu oleh pengasuhnya yang tinggal disini dan yang lebih mengerti. Cuma tetap ya pakai protokol Covid-19," jelasnya.

Sebelumnya sendiri memang para penghuni panti asuhan yayasan Bhakti Luhur tersebut telah dilakukan swab antigen masal. Oleh karena itu, Sutiaji memastikan rencana berikutnya untuk bisa kembali melakukan tes swab antigen dan juga PCR.

"InsyaAllah pekan ini mas (swab PCR) akan kita lakukan. Ini kan sebetulnya sudah dilakukan mitigasi ya, jadi antigen yang kita lakukan. Mereka tanpa gejala semua kita lihat, besok akan kita antigen kembali," ungkapnya.

Saat diceritakan oleh penanggung jawab panti asuhan, Sutiaji menjelaskan, mulai satu tahun lalu para penghuni panti pun tidak pernah melakukan aktivitas di luar. Seluruh kegiatan sekolah dilakukan hanya di dalam.

Dengan itu, Sutiaji meminta untuk seluruh penghuni, penanggung jawab hingga masyarakat harus bisa lebih waspada. Hal itu dikarenakan, masih banyak hal yang perlu di lakukan untuk bisa mengantisipasi klaster-klaster Covid-19 agar tak muncul kembali.

"Mungkin kan kita tidak tahu ya, seperti pengasuh keluar belanja. Itu mungkin bisa jadi juga dari situ. Makanya semua harus waspada," katanya.

Dirinya pun menegaskan, untuk seluruh penghuni yang berada di panti asuhan mau yang positif maupun negatif bakal diberlakukan sama secara protokol Covid-19 yang ketat.

Sehingga dirinya melihat, siapapun yang akan melakukan komunikasi di kawasan tersebut tetap bisa terjaga dan terhindar dari penyebaran Covid-19. Perlu diwaspadai bahwa anak-anak panti yang beraktivitas di dalam saja bisa terpapar.

Maka, saya sampaikan untuk semua harus diperlakukan sama sekarang. Mohon saya imbau kepada masyarakat bahwa harus bisa bahu membahu untuk bisa saling menjaga," pungkas Wali Kota Malang, Sutiaji terkait klaster baru dari Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES