Ekonomi

Setahun Pandemi Covid-19, DPD KNPI Tasikmalaya Tawarkan Konsep Pemulihan Ekonomi

Rabu, 03 Maret 2021 - 16:00 | 36.85k
Nana Sumarna Ketua DPD KNPI Kabupaten Tasikmalaya menerima piagam penghargaan dari panitia kajian risiko bencana Kecamatan Sodong Hilir Tasikmalaya. (FOTO: Dok. Andi Perdiana)
Nana Sumarna Ketua DPD KNPI Kabupaten Tasikmalaya menerima piagam penghargaan dari panitia kajian risiko bencana Kecamatan Sodong Hilir Tasikmalaya. (FOTO: Dok. Andi Perdiana)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Setahun sudah pandemi Covid-19 berlangsung. Ketua Dewan Perwakilan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Tasikmalaya (DPD KNPI Tasikmalaya) Nana Sumarna menawarkan konsep pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi, Rabu (03/03/2021).

"Penurunan ekonomi menjadi hal yang dirasakan oleh masyarakat terutama kaum pemuda. Banyak usia produktif yang malah menjadi pengangguran akibat wabah Covid-19," ucap Nana.

DPD KNPI Kabupaten Tasikmalaya, lanjut dia, sudah membuat analisis yang kemudian dituangkan dalam road map pemulihan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya.

"Intinya, semua dimulai dari perihal data. Kita canangkan program satu data karena sejatinya Kabupaten Taasikmalaya belum memiliki peta demografi pemuda," jelas Nana.

KNPI-Kabupaten-Tasikmalaya-2.jpgNana Sumarna Ketua DPD KNPI Kabupaten Tasikmalaya foto bersama panitia kajian risiko bencana Kecamatan Sodong Hilir Tasikmalaya. (FOTO: Dok. Andi Perdiana)

Demografi pemuda ini, lanjut dia, menjadi penting karena akan menjadi landasan dan acuan untuk memetakan potensi pemuda di Kabupaten Tasikmalaya. Terlebih jika hendak berbicara arah pembangunan sumber daya kepemudaan. Peta demografi pemuda menjadi hal wajib yang harus dirampungkan terlebih dahulu.

Selanjutnya, kata Nana, ketika data berangsur membaik, maka data harus perkuat dengan penggiat UMKM (Usaha Mikro Kecul dan Menengah) yang sedang berjalan. “Ketika mereka merajut kembali usahanya, kita perkuat promosi dan pemasarannya,” jelasnya.

Menurutnya, para pemuda yang balik kampung, harus terakomodasi dan terbina dalam mengangkat potensi lokal menjadi lahan wirausaha.

“Jangan dilepas begitu saja," jelas Nana.

Dalam kesempatan lain, pengamat sosial dan ekonomi pembangunan Andi Perdiana, SE menyatakan bahwa program yang dialirkan untuk UMKM seperti BPUM (Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro) terkesan menjadi program bancakan saja. Hal itu dikarenakan tingkat akurasi data sasaran yaang lemah.

"Yang paling tampak adalah tidak adanya pendampingan setelah bantuan itu digulirkan, padahal secara anggaran Rp2,4 juta per pengusaha itu merupakan stimulus yang lumayan besar. Tetapi sama sekali tidak efektif dan efisien dalam mendongkrak ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Kemudian, kata Nana, DPD KNPI Tasikmalaya menyuguhkan konsep pemulihan ekonomi setidaknya dalam beberapa langkah. Pertama gerakan satu data atau data bersama. Selanjutnya, gerakan pemuda berdaya dan pemuda bangkit. Terakhir, terwujud pemuda bergembira. “Semuanya sudah tersusun dalam road map yang kami buat, tinggal kemauan dan dukungan dari pemerintah saja yang kita tunggu,” paparnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES