Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Riya'

Rabu, 03 Maret 2021 - 07:10 | 55.77k
Noor Shodiq Askandar, Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma
Noor Shodiq Askandar, Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma

TIMESINDONESIA, MALANGSALAH satu sifat yang harus dihindari oleh ummat manusia adalah riya’ sahabat ngopi pagi.  Yakni melaksanakan sesuatu bukan karena Allah swt. Akan tetapi lebih karena berharap sesuatu dari sesama ummat manusia agar mendapatkan sesuatu baik itu berupa sanjungan, pujian, atau karena berharap pangkat dan keagungan diri.

Dalam konteks beribadah, riya’ akan mengakibatkan hilangnya pahala dan hanya sebatas mendapatkan apa yang diharapkan dari ummat manusia. Jika inginnya dapat pujian, maka ya hanya pujian itu yang didapat. Jika berharapnya pangkat, maka pangkat itu pulalah yang akan diperoleh. Tidak lebih.

Dalam contoh kehidupan yang sehari hari terjadi, banyak hal yang sebetulnya bagus, akan tetapi karena ada unsur riya’, maka tidak akan mendapatkan apa apa dari Allah swt. Rajin bersedekah akan tetapi terus berharap pujian, rajin ibadah supaya bisa jadi ketua ta’mir, tidak dipanggil haji atau abah kemudian marah marah karena sudah melaksanakan haji ke Baitullah, merasa tidak enak hati karena tidak dicium tangan saat bersalaman karena menjadi ustad, dan lain sebagainya. Masih banyak hal lain yang terjadi dalam kehidupan ini yang tanpa teras aitu menjadi bagian dari sifat riya’

Sepertinya ini semua adalah hal yang manusiawi terjadi, sehingga seringkali tidak terasa tapi terjadi. Akan tetapi jika terus menerus akan merugikan, karena amal yang dilakukan tidak akan mendapatkan pahala dari Allah swt untuk bekal kehidupan kekal di akhirat kelak.

Pelan tapi pasti, ummat manusia harus berusaha untuk menghilangkan atau mengurangi sifat riya’ ini. Ini merupakan bagian dari perang besar memerangi hawa nafsu. Sepertinya gampang, tapi sebetulnya sulit untuk dilakukan. Urusan hati itu karena tidak kelihatan, menjadi sulit untuk dihindari. Wajahnya tersenyum, tapi sebetulnya hatinya kecewa karena tidak mendapat pujian dan pengakuan atas apa yang dilakukan. Pepatah mengatakan dalamnya laut dapat diukur, akan tetapi dalamnya hati siapa yang tahu. Hal ini sebagaimana hadits dimana Rasulullah saw menegaskan bahwa riya’ termasuk syirik khafi yang samar dan tersembunyi karena terkait dengan niat dan termasuk amalah hati dan hanya Allah swt yang mengetahuinya.

Memang berat, akan tetapi itulah yang harus selalu diupayakan. Berusaha beramal baik dengan cara yang ihlas semata mata karena Allah swt dan bukan karena hawa nafsu ingin mendapatkan sesuatu dari sesame ummat manusia. Selamat berusaha sahabat setia ngopi pagi.

* Penulis Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES