Dosen Unipma Usulkan Penyesuaian Kurikulum Pendidikan Kewirausahaan

TIMESINDONESIA, MADIUN – Pandemi covid-19 tidak hanya berdampak terhadap perekonomian saja, namun sektor pendidikan juga terkena imbasnya. Hal tersebut menjadi perhatian Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun (Unipma), Septyana Luckyta Sari, SM, MBA.

Luckyta mengatakan, setelah dua semester berjalan ditengah pandemi covid-19, kurikulum yang saat ini diterapkan harus memiliki perubahan ataupun penyesuaian yang berbasis kepada pemecahan masalah dengan berfikir kreatif dan kritis serta peningkatan terhadap soft skill.

"Dalam bidang kewirausahaan seperti abdimas, KKNT, jualan produk, itu kan banyak yang bertugas di lapangan jadi kita juga harus pikirkan keselamatan anak-anak. Rencananya, semester ganjil berikutnya sekitar bulan Agustus 2021 kita akan ajukan untuk revisi kurikulum," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (2/3/2021).

Pada kurikulum yang akan disesuaikan, akan ada materi maupun sudut padang pertanyaan yang dirubah, tidak hanya mengacu kepada benar dan salah, tetapi lebih banyak ke dalam bagaimana (how) atau kenapa (why).

"Contoh seperti bagaimana membaca pasar yang serba digital, dan bagaimana kita bisa bertahan di era pandemi. Untuk menentukan jawaban dari pertanyaan tersebut secara otomatis membuat mahasiswa lebih berfikir kritis untuk menentukan problem solving yang tepat dari suatu kasus atau kejadian," terangnya.

Di situasi pandemi covid-19 ini, lebih lanjut Luckyta menjelaskan, tidak sedikit mahasiswa/i yang mempelajari kewirausahaan kurang percaya diri akibat kurang menentunya dunia bisnis di saat covid-19 masih merebak.

"Dengan adanya penyesuaian kurikulum, diharapkan dapat memberikan solusi bagaimana usaha tetap dapat berjalan dan bertahan di tengah pandemi, strategi apa yang tepat," kata Dosen Prodi Manajemen Unipma, Septyana Luckyta Sari. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement