Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Hasud

Selasa, 02 Maret 2021 - 07:02 | 36.83k
Noor Shodiq Askandar, Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma
Noor Shodiq Askandar, Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma

TIMESINDONESIA, MALANGDALAM hidup ini seringkali muncul rasa iri  (hasud) sahabat ngopi pagi. Wikipedia menyebutkan bahwa iri hati (hasud) adalah suatu emosi yang timbul Ketika seseorang yang tidak memiliki suatu keunggulan, baik prestasi ataupun kekuasaan dan lainnya, menginginkan yang tidak dimilikinya itu atau mengharapkan orang lain yang memiliki agar kehilangan.

Munculnya rasa iri dan dengki (hasud) karena adanya dorongan nafsu yang tiada batas. Nafsu ingin baik sendiri, ingin kuat sendiri, ingin terlihat pintar sendiri, nafsu ingin tampil sempurna, dan hal lain yang sejenis. Inilah penyakit jiwa yang sering ditunjukkan ummat manusia dalam relasi kehidupan. Pada sisi lain, hasud (iri) juga muncul karena kelebihan orang lain yang bisa jadi dianggap sebagai ancaman terhadap posisi yang didapat saat ini.

Ustad Imam Shamsi Ali dalam harian Republika menyampaikan, terdapat lima (5) kemungkinan penyebab munculnya iri dan dengki atau hasud pada ummat manusia. Pertama, karena kegagalam manusia mengukur kemampuan dirinya sendiri. Yang bersangkutan tidak faham akan potensi dan kekurangan dirinya sendiri. Kedua, ketidaktahuan terhadap diri sendiri yang berujung pada pada kegagalan menagkap setiap potensi yang diberikan oleh Allah swt.  Kelompok ini adalah orang orang yang tidak mampu membaca potensi diri dengan baik, sehingga tidak mampu mengoptimalkannya. Ahirnya tidak mampu mensyukuri atas kelebihan yang dimilikinya. Ketiga, perasaan ketidakmampuan yang kerap disikapi dengan negative. Merasa tidak bisa apa aoa, dan kemudian merasa tidak seperti yang lain, sehingga memunculkan keputus asaan, dan sejenisnya. Kekurangan yang dimiliki tidak dijadikan alat untuk melakukan perbaikan, tapi justru memunculkan rasa kebencian kepada orang lain yang memiliki kelebihan.

Keempat, iri dan dengki bisa muncul karena keinginan yang tidak tercapai, bahkan kemudian merasa terancam akan kelebihan yang dimiliki orang lain. Akhirnya yang muncul kecurigaan atas keberhasilan orang lain, yang dianggap diperoleh dengan car acara yang tidak benar. Dan yang terakhir (kelima) adalah kegagalan manusia menangkap kuasa Allah swt dalam hidupnya. Kelompok ini lupa bahwa semua orang itu, rizqi dan qodarnya telah ditentukan oleh Allah swt. Ketika Allah swt memberikan kelebihan pada orang lain, sejatinya Allah swt juga memberikan kelebihan yang berbeda pada diri kita sendiri.

Jika mau berfikir jernih, masing masing orang itu pasti punya kelebihan dan kekurangan. Tidak ada yang sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah swt semata. Manusia yang memiliki kelebihan di satu sisi, pasti punya kekurangan pada sisi lainnya. Ada yang ahli di bidang politik, tapi tidak ahli di bidang keuangan. Ada yang kuat pada sisi manajerial, akan tetapi kurang dalam hal komunikasi, dan seterusnya. Ada yang Bahagia dengan kekayaannya, akan tetapi ada juga yang menikmati kehidupan miskin sebagai bagian dari berkurangnya pertanggungjawaban saat menghadap kepada Allah swt dan mensyukuri keadaan tersebut, dengan menganggap kondisi yang ada sebagai cara Allah swt memberikan waktu yang lebih banyak untuk berdzikir dan beribadah lainnya. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi ?

* Penulis Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES