Indonesia Positif

Jamuan BBPP Batu Bagi Peserta RCC Asesor Bidang Pertanian

Senin, 01 Maret 2021 - 14:08 | 30.96k
Salah satu tenan Balai UKM Triningsih. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Salah satu tenan Balai UKM Triningsih. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Disela kegiatan Recognition Curent Competency (RCC) yang digelar Bnsp dan Kementan RI, BBPP Batu menjamu para peserta di Pusat Inkubator Agribisnis Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu.

Jamuan ini sekaligus mengenalkan produk turunan dari sektor peternakan, sekitar 10 tenan dengan masing-masing menampilkan satu produk.

Jamuan dipimpin langsung oleh Kepala Balai Pelatihan Peternakan Batu, Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si. Ia mengatakan dengan menampilkan produkdari BBPP diharapkan dapat mendorong daerah lain untuk mengembangkan usaha pertanian. 

Pandemi Covid 19 yang menyebabkan para tenan atau masyarakat melakukan kegiatan dari rumah, dan tentu  mempengaruhi aktivitas di berbagai sektor. Namun di sisi lain, sektor Pertanian harus terus berjalan produktif demi memenuhi ketersediaan pangan yang dibutuhkan 270 juta masyarakat Indonesia. 

Hal ini menjadikan peluang bagi pelaku usaha sektor pertanian yang ditantang bagaimana untuk tetap produktif menyediakan pangan sehat, mengolah hingga mendistribusikan ke masyarakat. Terlebih saat ini Pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan  Kegiatan Masyarakat (PPKM), sehingga menyebabkan masyarakat membatasi aktivitasnya dan bekerja dari rumah.

Seperti diutarakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Prof. Dedi Nursyamsi, kredibilitas generasi muda di bidang pertanian saat ini semakin berkembang. "Saya makin percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik," kata Prof Dedi.

Tak hanya itu, ia menambahkan generasi milenial bidang pertanian saat ini tak hanya sekadar bertani, namun juga cerdas berwirausaha tani dengan memanfaatkan teknologi digital. "Terbukti dengan bertambahnya jumlah Start-up milenial pertanian dengan berbagai inovasi pemasaran dan distribusi hingga tembus pasar dunia,” ujarnya.

Diketahui RCC diikuti oleh 24 Asesor Bidang Pertanian dari wilayah Jawa Barat,  Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, NTB,  Aceh, Kalimantan Selatan dan  Sulawesi Selatan. Para pemilik sertifikat Asesor Kompetensi yang diterbitkan BNSP kembali bertemu di BBPP Batu untuk melakukan 
Recognition Curent Competency (RCC) mulai 1 hingga 3 Maret 2021.

Mengingat masa berlaku sertifikat produk BNSP itu hanya 3 tahun, untuk itu bagi pemilik sertifikat Asesor Kompetensi yang telah habis atau menjelang habis masa berlakunya perlu dilakukan perpanjangan masa berlaku sertifikat guna pemeliharaan kompetensi yang telah diperoleh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES