Ekonomi

Ponpes Amanatul Ummah Siap Fasilitasi Program Penguatan Ekonomi Melalui OPOP Jatim

Minggu, 28 Februari 2021 - 16:30 | 59.18k
Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A, saat sarasehan manajemen pesantren menuju pesantren bangkit, Minggu (28/02/2021). (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)
Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A, saat sarasehan manajemen pesantren menuju pesantren bangkit, Minggu (28/02/2021). (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A, menyampaikan siap memfasilitasi program penguatan ekonomi di Jawa Timur melalui OPOP Jatim.

Hal itu disampaikan dalam acara Jatim Bangkit Day One Product One Pesantren (OPOP) Jawa Timur di Masjid Institut Kyai Abdul Chalim, Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Minggu (28/02/2021). Ia akan membantu forum jalinan komunikasi antar Pesantren se Jawa Timur untuk kebangkitan pesantren.

Dalam acara Jatim Bangkit Day, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi oleh Bupati Mojokerto, Dr. Ikfina Fahmawati, M.Si dan Wakil Bupati Mojokerto, H. Muhammad Al-Barra, L.C., M.Hum, dan jajaran Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur, tim OPOP Jatim.

Mengenai program kebangkitan ekonomi melalui OPOP dan Pesantren Bangkit ini, Amanatul Ummah akan memfasilitasi. Tujuannya secara konsisten dapat menyambung komunikasi antar pesantren se Jawa Timur. Sehingga pesantren-pesantren dapat bangkit menggerakkan perekonomian masyarakat.

"Kami Amanatul Ummah siap membantu 2 bulan sekali, untuk datang ke pesantren dan mengundang pesantren-pesantren dari 4 kabupaten. Biaya pembayarannya ditanggung Amanatul ummah," ungkap Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A.

Dalam agenda sarasehan pesantren, manajemen pesantren menuju pesantren bangkit dan pesantren dalam menangkal covid-19 juga dibahas. Pesantren bangkit ini diharapkan terwujudnya manajemen pesantren yang baik untuk kebangkitan pesantren.

Kebangkitan pesantren disinggung pula oleh Kyai Asep mengenai tantangan dari kemerdekaan yang mana ujung tombaknya adalah  pendidikan. Pendidikan hasil perpaduan tujuan pendidikan dengan tujuan pendidikan Islam.

"Kita dihadapkan pada keterampilan langsung, sementara yang dibutuhkan sekolahan, murid agar bisa jadi. Selain interpreneur, sebagaimana yang saya sampaikan tadi adalah akademis sehingga kecerdasan itu diolah menjadi kreativitas," terangnya kepada awak media.

"Tujuan kemerdekaan adalah terwujudnya kesejahteraan dan tegaknya keadilan. Ujung tombaknya ada dunia pendidikan. Dalam hal pendidikan pesantren adalah yang paling lengkap. Apalagi dilengkapi OPOP," pungkasnya dalam Jatim Bangkit Day One Product One Pesantren atau OPOP Jatim. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES