Ekonomi

Pria Klaten Lulusan SD Ini Sukses Produksi Gitar dan Kajon Berkelas Ekspor

Sabtu, 27 Februari 2021 - 11:30 | 225.96k
Teguh Haryanto di workshop miliknya di Desa Kenaiban, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. (foto: Muhamad Shidiq/TIMES Indonesia)
Teguh Haryanto di workshop miliknya di Desa Kenaiban, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. (foto: Muhamad Shidiq/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KLATEN – Kendati hanya lulusan sekolah dasar (SD), pria kelahiran Klaten ini telah menghasilkan karya hebat. Ya, dia adalah Teguh Haryanto. Atas kepiawaiannya, Teguh mampu memproduksi alat musik jenis gitar, kajon dan ukulele.

Tak tanggung-tanggung, alat musik karya Teguh disukai bule dan bahkan berkelas ekspor. Awalnya, pria kelahiran 6 April 1975 itu mengadu nasib ke Jakarta. Di ibu kota, ia bekerja di sebuah perusahaan konsultan interior.

Teguh Haryanto b

Di sini, ia benar-benar memanfaatkan kesempatan untuk belajar banyak. Dari menyusun desain, memilih material bahan kayu, mengukur kekuatan material, finishing serta kerapian. Selama di Jakarta pula, ia memanfaatkan peluang untuk menambah relasi. Khususnya di bidang alat musik.

Sejumlah bos besar perusahaan yang membidangi dunia musik menjadi relasinya. Sederet pemilik dan karyawan toko-toko alat musik di ibukota dikenalnya. Dirinya juga belajar banyak dari para praktisi servis alat musik dan importir gitar.

Berbekal pengetahuan dan pengalaman itu, akhirnya Teguh memutuskan untuk lebih fokus pada produksi alat musik. Bukan tanpa alasan. Sebab, Teguh muda adalah seorang anak band.

Pada usia 15-20 tahun, Teguh pernah bergabung di Band Terarosa kampus UMS. Di Jakarta juga pernah bergabung di JFC Band. Dirinya pernah mengikuti pentas dan festival di sejumlah tempat.

Teguh Haryanto c

"Saya belajar gitar secara otodidak. Awal mula belajar gitar lagu-lagunya Andromeda Band. Seperti lagu Hening dan yang lain," ucap Teguh kepada TIMES Indonesia.

Dari pemain musik menjadi produsen alat musik adalah sebuah transformasi. Teguh berpendapat, zaman dulu musik dikomersialkan. Dan membutuhkan modal besar. Apabila tidak punya cukup uang, tidak mungkin bisa recording. Terlebih juga tidak memiliki jaringan dan relasi. Rasanya susah berkembang.

"Sekarang ada Youtube. Setiap orang bisa dengan mudah menampilkan keahliannya dalam bermusik. Beda sekali dengan zaman dulu. Butuh modal besar dan jaringan yang kuat untuk bisa berkembang," tutur Teguh.

Pada 2004, bendera JP Percusion dikibarkan. Teguh sangat percaya diri dengan kemampuan memproduksi alat musik. Khususnya gitar dan kajon.

Apa keunggulan produk buatan Teguh? Alat musik buatannya berbahan kayu solid. Salah satu yang menjadi ciri khasnya adalah gitar dengan motif ukir. Dari motif bunga, naga, hingga jenis hewan.

"Menurut saya, produksi gitar hampir sama merata. Bedanya hanya pada desain. Keunggulan produk saya adalah berbahan kayu solid. Serta ada desain dengan motif ukir di gitar," ungkapnya.

Pada 2014, produk buatan Teguh menembus pasar Bali. Selama kurang lebih 10 tahun, Teguh bolak-balik ke Pulau Dewata sebagai suplier gitar dan kajon. Konsumennya didominasi para bule. Meski, konsumen lokal juga tak kalah banyak.

"Kami kerjakan produk alat musik secara manual. Di sini ada mesin jadi dan ada pula mesin rakitan. Secara umum proses kami kerjakan secara manual, tidak seperti pabrikan," ucap Teguh.

Dijelaskannya, untuk produk gitar dan kajon mendominasi kebutuhan pasar lokal. Produk buatannya telah dipasarkan toko-toko alat musik di berbagai kota.

Untuk alat musik jenis jimbe, pernah melayani pesanan dari Cina. Khusus gitar juga pernah melayani order dari beberapa negara lain yang transit melalui Denpasar Bali.

"Produksi kajon setiap bulan antara 150-200 unit. Saat ini kami masih menyimpan bahan untuk gitar dan gitar elektrik. Serta bahan untuk ukulele. Kami siap melayani pesanan alat musik dengan kualitas ekspor," terang pemuda asal Klaten ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES