Ekonomi

Agrososiopreneur, Solusi Sejahtera Bersama Petani

Sabtu, 27 Februari 2021 - 10:41 | 41.80k
Plt Direktur Polbangtan Malang Dr Bambang Sudarmanto saat membuka Webinar Agrososiopreneur, Sabtu (27/2/2021). (Foto: Tangkapan Layar)
Plt Direktur Polbangtan Malang Dr Bambang Sudarmanto saat membuka Webinar Agrososiopreneur, Sabtu (27/2/2021). (Foto: Tangkapan Layar)

TIMESINDONESIA, MALANGAgrososiopreneur menjadi topik yang diusung mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) dalam webinar yang digelar hari ini, Sabtu (27/2/2021).

Agrososiopreneur dimaknai sebagai wirausaha yang mengedepankan aspek sosial kemasyarakatan. Artinya, tidak hanya berorientasi bisnis atau profit semata, tetapi peduli kepada masyarakat. Hal tersebut yang mendasari Badan Eksekutif Mahasiswa dan HMJ Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Polbangtan Malang menggelar webinar.

"Harapannya jika menjadi wirausahawan, jadilah wirausahawan yang berprinsip agrososiopreneurship," ujar Aprillia Retno selaku ketua pelaksana Webinar Aksara: Sosiopreneur, Solusi Kita Petani Sejahtera. 

Apresiasi atas kegiatan dan pemilihan topik webinar disampaikan Plt Direktur Polbangtan Malang, Dr Bambang Sudarmanto. Menurutnya, agrososiopreneur relevan dengan kondisi dan kebutuhan di sektor pertanian masa kini.

"Kita perlu berkolaborasi bagaimana membangun dan menumbuhkan agrososiopreneur, pengusaha pertanian milenial," kata Bambang dalam sambutannya di acara webinar.

Bambang mencermati tantangan di sektor pertanian adalah regenerasi petani. Ia menyebut, ada sekitar 500 ribu petani berkurang setiap tahun. Sementara, persentase petani yang berusia di bawah 40 tahun saat ini hanya 9 persen. 

"Dengan berkurangnya jumlah petani, siapa lagi yang menggantikan kalau bukan mahasiswa dan alumni pertanian," kata Bambang kepada sekitar 400 peserta webinar.

Oleh karena itu, agrososiopreneur menjadi salah satu solusi bagi tumbuhnya generasi muda pertanian. Pertanian, kata Bambang, tidak hanya urusan keuntungan atau profit pribadi tetapi juga membina dan memberdayakan masyarakat yang nantinya dapat mendukung perluasan usaha.

"Masyarakat sekitar bisa menjadi jejaring perbesaran usaha, bisa jadi penyedia bahan baku, pasca produksinya, bisa pengolahan atau pemasaran," imbuhnya.

Dengan konsep seperti itu, lanjut Bambang, masyarakat sekitar bisa menjadi bagian dari upaya mengembangkan usaha pertanian bersama-sama.

Dia menegaskan bahwa pembelajaran tentang agrososiopreneur sangat penting untuk mendorong bagi generasi muda menjadi job creator atau menciptakan lapangan kerja. 

Webinar Aksara: Agrososiopreneur Solusi Kita Petani Sejahtera diisi oleh tiga narasumber dari generasi milenial yang dua di antaranya merupakan alumni Polbangtan Malang. Mereka adalah Nur Agis Aulia (Duta Petani Indonesia 2018, Owner Jawara Farm, Owner Agroniaga Global), Arifudin Nurramahtulah (Koordinator Tim Maggot DASI NTB), dan Fitri Rosalia Kusumadewi (owner POC Bio Enzim Multitani Tanjung, Lombok Utara). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES