Kreatif Berunjuk Rasa, Warga Myanmar Gunakan Pasta Tradisional Thanakha
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Meski negerinya dalam situasi yang carut marut, namun pengunjukrasa di Myanmar terus menciptakan kreatifitasnya dalam protes pembangkangan sipil (CDM) di antaranya dengan mewarnai wajahnya dengan kosmetik tradisional Thanakha.
Para pengunjukrasa di Yangon, Mandalay, dan beberapa kota lainnya itu melabeli wajahnya dengan pasta berwarna kuning sebagai kampanye baru bernama 'pertempuran thanakha' yang dimulai sehari sebelum Hari Thanakha yang ditetapkan Myanmar.
Dilansir The Irrawaddy, Myanmar telah menetapkan bulan purnama Tabodwe, tanggal 11 dari kalender lunar Myanmar, sebagai Hari Thanakha untuk mempromosikan pasta kosmetik.
Seorang pengunjuk rasa muda di Myaynigone, Yangon, mengatakan, penggunaan thanakha adalah bagian dari proses mengadakan protes baru terhadap rezim dan untuk memberikan dukungan moral kepada pengunjuk rasa.
Pasta thanakha adalah simbol kasih sayang dan perlindungan ibu. Banyak anak pergi ke sekolah dengan thanakha diolesi di wajah mereka oleh ibu mereka.
"Mengenakan Thanakha sama dengan cinta, kasih sayang, dan perlindungan seorang ibu. Kami akan terus berjuang sampai tujuan kami tercapai," kata gadis-gadis Myanmar itu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |