Pemerintahan

Program Smart City Kota Malang, Diskominfo akan Wujudkan Warga Jadi Smart Citizen

Kamis, 25 Februari 2021 - 20:52 | 47.47k
Wali Kota Malang bersama Plt Kepala Diskominfo Kota Malang saat berada di gelaran Pembahasan Ranwal Renja Tahun Anggaran 2022 di Hotel Atria, Kamis (25/02/2021). (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang bersama Plt Kepala Diskominfo Kota Malang saat berada di gelaran Pembahasan Ranwal Renja Tahun Anggaran 2022 di Hotel Atria, Kamis (25/02/2021). (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Program Smart City Kota Malang yang menjadi program jangka panjang Pemkot Malang direspons penuh oleh Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Malang.

Dalam program smart city ini, semuanya bakal berbasis elektronik (E-Goverment). Nantinya seluruh program perangkat daerah bakal terintegrasi dalam satu perangkat (aplikasi).

"Aplikasi-aplikasi itu kan tidak stand alone (berdiri sendiri) di masing-masing perangkat daerah. Tetapi masing-masing aplikasi perangkat daerah itu semuanya bisa saling terkomunikasi dan terintegrasi," ujar Plt Kepala Diskominfo Kota Malang, Erik Setyo Santoso, Kamis (25/02/2021).

Plt-Kepala-Diskominfo-2.jpgWali Kota Malang didampingi Plt Kepala Diskominfo Kota Malang saat berada di gelaran Pembahasan Ranwal Renja Tahun Anggaran 2022 di Hotel Atria, Kamis (25/02/2021). (FOTO: Humas Pemkot Malang/TIMES Indonesia)

Melalui E-Goverment atau Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), pihak Diskominfo ingin sasaran program smart city tersebut juga bisa dilakukan oleh warga Kota Malang. 

Dia berharap lewat SPBE tersebut warga Kota malang bisa menjadi smart citizen. "Di sini harapannya E-Goverment atau SPBE ini ada smart citizen juga. Makanya kita berikan program free wifi yang menyasar warga Kota Malang," ungkapnya.

Dengan adanya program wifi tersebut, lanjut Erik, pihaknya bisa memberikan stimulasi kepada warga agar bisa secara sempurna memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

"Kita mau warga ini gak sampai kesulitan. Kita menyebutnya communite wifi, jadi wifi untuk komunitas lingkungan warga masyarakat," katanya.

Plt-Kepala-Diskominfo-3.jpg

Saat ditanya bagaimana bisa Kota Malang membangun smart city, Erik menegaskan, smart city sendiri adalah salah satu cara untuk beradaptasi dengan jaman yang terus berkembang. "Namanya smart city itu tidak akan ada kata final, akan selalu berkembang terus seiring jaman. Jadi harus ada substansinya dan kita harus bisa adaptif," tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditanya terkait program smart city, dirinya menyebutkan kalau smart city sendiri memang diambil dari patokan smart goverment. Nantinya, bakal secara otomatis berhubungan dengan smart living, smart economy hingga smart citizen.

"Jadi sama-sama saling menunjang hingga infrastruktur IT nya juga harus masuk. Maka sudah kewajiban kami untuk menyediakan sarana dan prasarana itu," tuturnya.

Sutiaji mengatakan, kendala yang selama ini dialami dalam membangun program Smart City sendiri adalah keterlibatan seluruh kalangan di Kota Malang. "Jadi harus ada gayung bersambut oleh warga yang memang harus diajak menuju arah sana (smart city). Jadi upaya untuk bangun warga itu memang harus revolusi pelan-pelan memang," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES