Peristiwa Daerah

Ruang Baca jadi Alat Perpusda Lamongan Dorong Peningkatan Potensi dan Kesejahteraan Masyarakat

Kamis, 25 Februari 2021 - 19:22 | 29.98k
Kepala Perpusda Lamongan, Kandam memberikan keterangan terkait kegiatan Ruang Baca yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (25/2/2021). (Foto: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Kepala Perpusda Lamongan, Kandam memberikan keterangan terkait kegiatan Ruang Baca yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (25/2/2021). (Foto: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Perpustakaan Daerah atau Perpusda Lamongan turut ambil bagian untuk mendorong peningkatan potensi dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kegiatan Ruang Baca (Ruang Bincang Asyik Cerita Anak Bangsa).

Dalam kegiatan yang diselenggarakan secara virtual tersebut, Perpusda ingin menularkan budaya literasi dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. Terutama dalam hal memanfaatkan potensi yang ada di sekitarnya.

Perpusda Lamongan

Kepala Perpusda Lamongan, Kandam mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud dari transformasi perpustakaan yang kini lebih aktif terlibat dalam pemberdayaan masyarakat.

"Mengapa kita buat kegiatan ini, karena sekarang program dari Perpusnas itu kan ada istilah transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Jadi perpustakaan itu tidak hanya untuk menyimpan buku dan meminjamkan buku kepada masyarakat, tali perpus sekarang itu harus bertransformasi untuk mengarah pada pembinaan, pemberdayaan terhadap masyarakat," kata Kandam, Kamis (25/2/2021).

Kandam menjelaskan, masyarakat membutuhkan tambahan pengetahuan untuk dapat memaksimalkan potensi di wilayahnya.

Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk memfasilitasi kebutuhan informasi masyarakat adalah dengan didirikannya perpustakaan di setiap desa serta program Desaku Pintar yang telah diluncurkan Pemerintah Kabupaten Lamongan sejak tahun 2018 silam.

"Di setiap wilayah punya kekhususan tersendiri, itulah yang harus dibina sesuai dengan kekhususannya. Kalau andai kata perpustakaannya itu di wilayah pertanian, maka perpustakaan harus bisa memberikan nuansa pertanian di situ, buku-buku yang disediakan juga harus terkait pertanian. Kalau perikanan, pertambaan, di situ juga harus meyuguhkan buku-bukunya juga yang ada hubungannya dengan itu. Begiu juga dengan wilayah yang memiliki kekhususan lainnya," ujar Kandam.

"Bahkan kalau perlu perpustakaan itu menyerap narasumber, misalnya untuk membedah soal tanaman, umkm dan sebagainya," tuturnya menambahkan.

Oleh karena itu, dalam kegiatan Ruang Baca tersebut, Perpusda menggandeng narasumber Rois Suryo Nugroho, Kepala Desa Kendal, Kecamatan Sekaran, yang telah sukses mengembangkan potensi desa dengan menularkan budaya literasi.

Dengan pengetahuan yang cukup, Desa kendal berhasil memanfaatkan lahan yang sebelumnya tidak termanfaatkan dengan baik menjadi lokasi wisata literasi yang mampu menunjang perputaran ekonomi di wilayahnya.

"Selain Desa Kendal, masih ada beberapa desa lain yang juda berhasil mengembangkan budaya literasi, salah satunya Deda Lembor," ucap Kandam.

Kandam berharap, perjalanan desa-desa percontohan yang dibagikan melalui Ruang Baca yang digelar Perpusda Lamongan tersebut dapat menginspirasi desa lain untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada di masing-masing desa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES